RSS

Rabu, 01 April 2009

Hari KEMALASAN se-DUNIA (Mimin punya...)

Frase itu adalah milik temen kosku, namanya Mimin...Mimin kerap menggunakan frase itu saat ia tengah dihinggapi malas di depan kerjaannya yang menumpuk. Belakngan aku deket ma Mimin karena aku numpang di kamarnya sejak kamarku menjadi gudang dan sarang laba-laba hitam...(Sereem banget)..Ujian terbesar dalam satu tahun terakhir...Yang memaksaku menjadi seorang nomaden dan belajar banyak hal tentang materi bersykur dan bersabar...
Nach, hari ini...UTS selesai...Lega rasanya. Berikut bahagia. Aku sudah membayangkan aku bisa merayakan hari kemalasan sedunia versi duniaku sendiri selama beberapa hari..Bagaimana tidak, besok sampe Ahad, aku free ke kampus. Meski malam Ahad ntar aku harus melek semaleman sampe pagi karena KMF-an. Pekan berikutnya, aku hanya kuliah tiga hari karena dua hari (tanggal sembilan dan sepuluh), kampus libur lagi..Pemilu trus..Libur nasional wafat (syibhi) Isa Al Masih..
Namun sekarang kos sepi, temen-temen banyak yang pada pulang sehingga kalo malem, bioskop kecil kami tidak akan serame hari-hari biasa. Kos juga akan sepi dan kalo malem, banyak sudut yang gelap sehingga ga jarang bikin merinding...Namun yang bikin enak, dengan berkurangnya temen-temen, frekunesi listrik `jeglek` kemungkinan besar bisa terkurangi..Kos kami memang maksi banget, ada dua puluh kamar dengan rata-rata penghuni dua orang di tiap kamar dan kekuatan listrik yang hanya 1300 watt...
Eh, malah digresi...Oya, back to the top...Saat membayangkan betapa enaknya merayakan hari kemalasan sedunia, aku serasa tersedak mengingat masih banyak hal harus kulakukan...Proyek boz yang hampiiiiiiiiiiiir aja selese dan bisa segera dikirimkah setelah diedit dan model of teaching yang masiiiiiiiiiiiiiiiiiiih jaaaaaaaaaaaaaauh banget untuk kuselesaikan...Agaknya, laptop masih akan selalu menjadi temen setiaku beberapa hari ke depan..
Namun tak apalah, barangkali aku tetap bisa merayakan hari kemalasan sedunia dengan format dan lain seremonuial...Tapi kira-kira apa ya? Hari kebahagiaan di mana aku bisa menikmati semua keringat dan air mata yang telah aku beli demi sebuah senyum? Tapi kapan? Lha wong keringat dan air mataku masih utuh di lumbung ini...
Yupz, perjalanan masih sangatlah panjang...
Dan tak ada waktu untuk panas dalam
(eh, maksudnya bermalas-malasan)...