RSS

Jumat, 03 April 2009

Haikal Barok Ma`sum


Keren khan, namanya? Ya, sekeren orangnya...Haki (demikian nama panggilannya) adalah tetangga kosku. Dia adalah cucu seorang pengasuh pesantren yang cukup terkenal di daerahku...Tiap berangkat pulang kul, aku pasti lewat depan rumahnya dan sesekali bertemu dia. Haki masih baby, aku dak tau jelas berapa umurnya...Yang pasti, selain enak karena bisa digendong dan diculik siapapun tanpa sedikitpun komplain ataupun tangis, anak ini juga gemesnya minta ampun...


Percaya dak percaya, BT-ku keseringan ilang saat uda bermain-main dengannya. Meski dak jarang aku dicuekin, tapi gemesnya bisa bikin aku sedikit bisa melupakn BT-ku...Untuk kemudian tersenyum dan menanggapi tingkahnya yang ingin diperhatikan..Kembali mengingatkanku dengn masa kecil yang tidak banyak lagi aku inget..Dan kembali mengenang tangan-tangan Tuhan lewat keluarga dan semua orang yang telah berbaik hati membesarkan aku serta menemaniku menghabiskan masa kecil...


Haki ada salah satu bayi dengan kulit seputih susu yang pernah aku lihat..Dia juga imut sebab sepasang matanya, hidung, dan mulutnya sama-sama kecil..Matanya tidak sipit namun kecil. Mata yang ia warisi dari Ibunya..Haki juga memiliki kriteria gemuk yang menyempurnakan statusnya menjadi IMUT BABY..Sekilas, ia tampak seperti Boboho. Sayangnya ia tidak pernah menggunakan properti kacamata item bulat seperti oboho..Jadi kemiripannya dengan Boboho hanya mengawang di batas anganku...


Selain aku, siapapun yang menyukai anak kecil juga tidak bisa tidak untuk jatuh hati pada anak ini. Bahkan temen-temen cowok yang kerap berkunjung ke kosku juga sempet mengutarakan lucu dan imutnya anak satu itu..Rido pernah mengabadikan senyum Haki di kameranya..
Temenku satu lagi berbisik, "Aku tak ingin Haki cepat besar..Biarlah dia begini..Tambah besar biasanya tak lucu lagi dia..", ucapnya. Sepintas aku setuju..Namun, bagaimana jika ia tak segera besar dan berkembang seperti biasanya? Tidakkah hal itu adalah sesuatu yang cukup fatal?? Pada akhirnya aku tertawa saja..Menyadari satu lagi paradoksa dalam kehidupan..Di mana manusia, saat tengah berada dalam keadaan yang baginya menyenangkan, ia akan sangat berat untuk melewatkan masa itu..Seperti ia juga sangat terburu-buru untuk menyudahi suatu fragmen yang dianggap menyusahkan dan penuh dengan keterbatasan...


Namun, percaya atau tidak, masa-masa keterbaatasan dan kesulitan justru akan menjadi sangat indah dan manis untuk dikenang..Setidaknya bagi mereka yang menjadikan keterbatasan itu sebagai cambuk untuk terus melangkah...