RSS

Kamis, 11 Februari 2010

Holiday at my Homeland

Holiday emang semacam rutinitas yang ditunggu-tunggu banyak orang. Kehadirannya menyajikan semacam ruh dan suasana baru yang –mungkin—sempat hilang dan terlupakan di tengah rigidnya kegiatan sehari-hari yang uda terschedule dengan sedetail-detailnya. Kalo orang kantoran dan anak kuliahan, hari Sabtu dan Ahad, serta hari-hari besar mungkin adalah hari di mana mereka merayakan holiday. Anak SD pe SMA biasanya akan lebih menunggu hari Ahad saja. Ada juga yang nunggu hari Jumat karena sekul libur dan kiriman akan datang (yang terakhir ne khusus untuk anak pondokan..)

Well, ngomongin holiday emang selalu bikin inget ma lagunya Scorpion yang uda lawas itu..Sekalian dech, aku mau nyinggung sedikit tentang beberapa hal yang disampaikan dalam lagu itu dan mungkin akan menarik jika dihubungkan dengan apa yang ingin aku tulis. Mmm…

Bait pertama, would me take you far away, you would like a holiday..Konteksnya sich, mungkin emang ingin ngajakin seseorang untuk liburan bareng ato jalan-jalan gitu, tapi buat aku, kalimat keduanya sangat kuat menunjukkan, bahwa semua orang pasti ingin –bahkan membutuhkan—momen-momen liburan dalam hidupnya. You would like, aku artiin dengan kamu pasti lagi ingin berlibur. Mungkin karena sumpek dengan aktivitas yang gitu-gitu aja atau bahkan memang tengah ingin mencari sisi lain yang sudah lama terlupakan dalam kehidupan seseorang.

Ngomong ini, aku jadi inget cerita salah seorang temen kelasku yang pas semster dua ngajakin kami-kami jalan ke Baron. Itu penglaman pertama aku jalan ma anak kelas ke tempat wisata, sebelumnya mungkin cuma ke tempat makan pas buka bareng bulan Ramadhan. Belakangan aku tau kalo temenku yang memprakarsai acara jalan-jalan itu tengah ada masalah karena kekasihnya dinikahin ma lelaki pilihan orang tua kekasihnya tu. Mungkin pikirane saat itu uda sekusut benang yang uda super duper ga jelas arahnya…Dari situ mungkin dia pikir, dia butuh suasana baru yang bisa menyembuhkan luka hatinya atau minimal mencari hal yang bisa membuatnya senang dan kembali bangkit serta berkata, selamat tinggal keterpurukan. Gitu.

Cocok banget jika kemudian disandingkan dengan bait lain dari lagu Holiday-nya Scorpion. Di situ ada EXCHANGE THE COLD DAY FOR THE SUN, EXCHANGE YOUR TROUBLE WITH SOME LOVE…Nah, jadi aku rasa liburan itu memang menawarkan hal-hal baru yang juga lebih mencerahkan dan menggembirakan bagi orang yang menjalaninya. Setidaknya, subjek itu akan berpikir bahwa banyak hal lain yang lebih menarik di luar kesibukannya yang itu-itu aja..Setidaknya ia akan berpikir bahwa liburan itu kemudian menjadi semacam penyeimbang dari rutinitasnya yang lurus-lurus aja. Liburan bisa bikin dia deket ma keluarga, misalnya, nyobain hal-hal baru, ngeliat panorama-panorama baru, dan lain-lain.

Karena itu jugalah liburan terkadang menjadi agenda rutin bagi sebagian orang. Dan aku emang mau niru-niru orang ini, meski dengan level yang tentunya berbeda dan disesuaikan dengan keadaanku. Intine liburan itu dak perlu ke luar kota dan ngabisin budget banyak menurutku. Asal kita uda bisa manfaatin waktu senggang yang kita punya dengan sesuatu yang lebih mencerahkan dan memompa semangat untuk kembali menekuri aktivitas—yang bisa menjadi sangat membosankan—yang menjadi kewajiban kita, itu uda bisa dinamakan liburan. Ya masing-masing orang khan selera dan keadaannya berbeda. Jadi emang harus disesuaikan, sehingga ga ada format liburan yang clear and distinct.

Namun begitu, buat aku, liburan skala gede itu indetik dengan acara jalan-jalan ke sebuah tempat baru yang menarik, bisa jadi tempat wisata atau tempat yang belum pernah aku temui sebelumnya. Biasane nek kayak ini aku lebih suka rame-rame sama temen-temen. Dan biasane juga, ada budget yang cukup harus diperhitungkan untuk menyelenggarakan liburan skala gede ini. Hmmm…Ya karena itu juga, aku jadwalin liburan yang kayak gene ne setaon dua kali ajah..Pas liburan semester. Kalo tiap pekan sich kadang juga liburan, tapi liburane dak harus mengeluarkan banyak budget gitu…heheh…

Well, next..dari tadi aku muter2 ngomong liburan sebener ingin menceritakan bahwa aku sekarang sedang BERLIBUR. Kebetulan sejak taon 2010 dan beberapa pekan sebelumnya, aku sempat berlibur ke beberapa tempat yang sebelumnya belum pernah aku kunjungi dan belum sempat tak simpan dalam bentuk tulisan. Seingatku, aku ke Semarang awal bulan Desember lalu, itu kunjungan pertamaku ke Semarang.. So sweet banget pastinya, meski aku sempat kesasar. Yang jadi kenangan juga pas momen ini adalah karena aku sempat ngerasain gimana jadi orang kaya dalam beberapa menit. Beh…Aku langsung jadi super duper imajinatif untuk urusan yang satu ini. Hehehe..

Selanjutnya, aku ke Kebumen. Kayakanya satu atau dua pekan gitu setelah aku ke Semarang. Nikahan teman tapi aku sempat mampir ke rumah temen kosku dan pada akhirnya benar-benar menyatu dengan alam…Dengan masa kecilku, dengan hijau dan biru, serta dengan hobi lama yang sudah tidak tersalurkan sejak pitnya Bak Eka vacuum di kos; yakni BERSEPEDA. Hm…bener-bener refresh pikiran banget waktu itu, apalagi rute yang aku lewati bener-bener pwool baru tapi ga terlalu melelahkan. Sip…Meski banyak juga hal-hal yang kurang ngenakin, seperti STNK dan SIM yang ketinggalan, konsumsi, dll dll.

Terus ke mana lagi ya? Oya, malam taon baru. Meski pas itu aku dak bisa berpartisipasi aktif dalam pesta Duren, tapi minimal aku sudah bisa memenuhi undangan temen dan rekan kerjaku itu. Abis gitu, semarak taun baru di benteng Malioboro. Rame dan meriah kayak biasanya, meski dak sama dengan taun lalu. Aku inget banget pas setaon lalu, pertama kali ngeryain malam taun baru di luar kos, suasana meriah pwol..pesta kembang api dan tiupan terompet banget meriuhkan suasana malem itu..mungkin faktor bosen, ga mud, ato emang kurang meriah, malam itu aku keroso kurang begitu menikmati malam taun baru. Padahal cemilan dan segala hal sudah aku siapkan. Tapi tetep aja aku lagi jadwalnya badmud malam itu. Terlebih lagi, pas itu aku mati gaya karena ga bisa jeprat jepret, digcam belum punya dan batre hapeku tinggal satu…Hmm…

Dan momen ujian dengan segala rentetannya yang melelahkan kemudian bikin aku mikir banyak hal, kalo aku harus balas dendam setelah berdarah-darah dalam ujian semester lima itu. Aku cukup pesimis nilaiku bakal nae dari smester kemarin, sebab nilai UTSku hampir semuanya mengecewakan. Sayang, abis ujian, aku masih harus muter otak dan lebih meras pikiran saat kejar tayang proyek demi obsesi membeli DIGCAM. Alhamdulillah digcam Sony item metalik itu uda ada di tanganku. Terimakasih, Tuhan..Kau beri inginku dengan perjuangan yang sebenarnya tidak begitu berarti. Dan terimakasih juga untuk mister eksekutor yang pesonanya selalu menguatkan aku,,,

Then, then, aku emang harua berlibur setelah pikiranku keroso keriting banget berhadapan dengan tuts-tuts biibii dan diksi serta kamus yang bikin aku ruwet, meski kadang menyenangkan. Aku ke Glagah ma temen-temen korp, malam mingguan bareng. So sweet banget, uda aku ceritain di posting laen…Nah, abis itu, aku bermalam di Glagah, paginya aku balek ke Jogja, gak sempat tidur pulas, aku sudah berangkat lagi membelah hari ke MAGELANG..KYAI LANGGENG…Kali ni ma temen-temen kelas. Ga nyangka yang ngikut banyak, jadi perjalanane asyik. Terlebih aku uda tau rutenya, jadi dak harus terpaku pada orang di depanku. Aku malah sampai duluan di Kyai Langgeng.

Banyak hal yang menarik di Kyai Langgeng. Buat aku sendiri, juga mungkin bagi temen2. Kerosone tu, kami bener-bener bisa melepas beban di pundak dengan mencoba adrenalin dan ketegangan-ketegangan dalm permainan yang disediakan taman itu. Pwol balek ke masa-masa kecil..Tapi malah asyik, buat aku, jalan-jalan pas itu banyak mengajarkan sesuatu yang selama ini sempat aku remehkan. Konsep belajar sambil bermain, konsep kerjasama, konsep keberanian, dan banyak dech. Aku merasa otakku bener-bener kecuci gitu dengan permainan dan suasana yang ada di sekelilingku. Hmhmhm…

Abis dari Kyai Langgeng, seri liburan terakhir adalah PULANG KE MADURA ALIAS MUDIK. Sayang aku dak bisa berlama-lama di rumah dan hanya bisa berdiam di tempat yang paling banyak mengisi masa kecilku selama + 7ari. Sabtu sore aku nyampe rumah, dan ahad pagi pekan depannya aku uda harus berangkat untuk balek ke Yk, meski masih transit di mana-mana. Hm..Emang tumben banget dan ne adalah momen pertama aku mudik ke Madura pas abis semester ganjil. Biasane aku nang Jogja wae. Tapi banyak alasan lah, napa aku harus memutuskan untuk pulang..Meski dengan durasi yang sangat banget tipis. Hf. Tapi he juga.

Kembali dan tinggal di rumah selama beberapa hari cukup memberikan nuansa yang berbeda dibanding apa yang selama ini aku dapatkan di Jogja. Yang paling jelas, aku merasa dimanjakan dengan keadaan yang terkesan mau bikin aku nyantai njalani idup. Makan uda ada, nyuci uda beres, bersih-bersih kamar uda ada yang handle, dll. Hehe…Ngeroso enak pwol kalo dalam masalah ne. tapi dak enaknya juga ada, misalane aku jadi sulit ke mana-mana. Dak kayak di Yk mungkin..jAdi pas aku ingin ke suatu tempat, aku tinggal melangkah dan atau menancp gas. Sendirian bisa. Di rumah tidak sesimpel itu ternyata. Well, aku mengerti. Dan aku menikmati kepulangan itu.

Nostalgia sudah pasti. Dengan langit dan dinding-dinding kamar, dengan aroma parfum keluargaku, dengan ruas-ruas bangunan rumah yang beranjak senja, dengan suasana kebersamaan, dan juga…dengan segala hal di masa lalu, yang sangat memiliki andil dalam membesarkanku. Lingkungan sekitar, tetangga, famili, sekulku, dan tempat-tempat yang biasa aku kunjungi dahulu. Terasa mengasyikkan memang, kembali pada masa-masa itu..Meski sadar bahwa waktu tidak akan mau berbalik arah, namun nostalgia menjanjikan banyak hal. Aku rasa, aku bisa lebih banyak merenungkan perubahan-perubahan yang menjembatani masa lalu dan masa kini. Sebuah kesnicayaan hidup yang memang harus selalu ada. Sehingga pertanyaan yang bisa aku munculkan adalah WHAT SHOULD BE DONE, dan WHAT HAS BEEN ACHIVED?

Pada akhirnya, jane aku ingin bilang bahwa liburan kadang bahkan kerap mengajarkan bahwa tidak ada singel factor dalam hidup ini. Hidup butuh inovasi, sebab ia adalah sebuah dinamika yang akan tersangkut di putaran waktu jika hanya melakukan suatu tindakan yang tidak pernah berubah. Momen liburan dapat mengajak siapapun bahwa banyak hal lain dalam hidup yang tidak kalah berarti dibanding rutinitas yang uda terschedule. Liburan bikin manusia sadar bahwa kehidupan itu dak hanya di meja kerja, dak hanya di meja kuliah, dak hanya di meja dokter, dak hanya di depan komputer, dak hanya di dalam ruangan berAC, dan lain-lain. Barangkali karena itulah, manusia akan lebih mudah menyadari bahwa ia adalah partikel kecil dari kerajaan agung Tuhan, yang tidak hanya membutuhkan alur tunggal dalam kehidupan.

Bisa berpikir lebih luas ya, barangkali outpotnya. Tapi yo mbuhlah, secara teori aku dak gitu bisa merumuskan sebuah teori yang enak. Intine liburan, dari skala terkecil hingga terbesar, sangat amat banget mampu memberikan suasana lain yang kerap merupakan hal baru dalam hidup. Yang mencerahkan dan menjanjikan. Ya, itu sich cuma dari sudut pandang aku yang menganggap bahwa liburan itu adalah jadwal yang tidak boleh terlupakan dalam alur kehidupan seseorang. Heheh…

0 comMentz: