Ada catatan berkarat yang tak akan pernah luntur oleh kebengisan hati dan keegoisan waktu. Bahwa dalam masa itu, kita pernah belajar bersama; mengukir prasasti pertama yang akan menjulang sejauh apapun batas pandang. Bahwa dalam isak itu, kita pernah memuji Tuhan yang memberikan pelajaran paling spektakuler tentang sebuah proses...Dan bahwa dalam gelak dan segala kemenangan itu, kita perlahan mulai bersyukur, telah dianugerahi manusia-manusia terhebat; Bunda Fadhilah, Kyai Bayhaqi (alm), Nyai Mahfiya, Kyai Naqib, Pak Husnan, dan..Bunda Hani`ah..
Kita adalah Satu. Generasi Satu. Generasi yang tidak mau dinomorduakan dan menjadi nomor dua. Kita adalah pelopor dan bukan pengekor. Kita berbaur, bergerombol, berkompetisi, kita tergelak, kita terisak, kita terseok, kita bersorak, dan kita....akan selamanya menjadi KITA.
Saat `malam bergumam`; hadiah ulang tahun terindah yang kalian berikan untukku, segenap waktu dan ruang yang telah dan akan membenamkankau telah membaitmu menjadi puisi paling monumental yang pernah dipertemukan Tuhan pada sepiku...Sejak entah kapan, dan hingga kapanpun...
Saat `malam bergumam`; hadiah ulang tahun terindah yang kalian berikan untukku, segenap waktu dan ruang yang telah dan akan membenamkankau telah membaitmu menjadi puisi paling monumental yang pernah dipertemukan Tuhan pada sepiku...Sejak entah kapan, dan hingga kapanpun...
Aniex: Aniex sempet satu bangku ma aku saat masih kelas I MAK, bareng Chun juga. Seperti orang2 tertentu, Aniex biasanya manggil aku IK, insyaAllah sekarang tetap begitu..Dulu, Aniex tetanggaan ma Erwin. Jadinya, dia jadi satu set gitu dech, ma Erwin. He.. Aniex s4 terlibat skandal dengan lancenk lengkong paz kelas III MAK. Hehehe...Jadinya ngeliatnya lucu dan bikin ketawa aja dulu. Apalagi kalo yang cerita adalah Erwin...dengan logat ngomongnya yang sanggitnya pol.
Aniex masih kuliah di STIKA saat ini...Aku kurang tau jurusan dan kesibukannya karena selain ga pernah kontak, aku ga ketemu dia paz reunian kemaren karena dianya lagi ada acara di rumahnya ato gimana gitu...AKu juga lupa.
Aniex juga termasuk golonagn darah biru...Bedanya, dia bukan anak pengasuh pondok, namun anak pengasuh sebuah pesantren di Lenteng. Jadi bisa dibayangin dewe devh, gimana dia akan menjadi esok...He..
Ucha: Ucha adalah komandan kami. Meskipun secara struktural diahanya memimpin saat kelas I MAK, namun setelah menjabat ketua IKSIS (yang tidak akan pernah xpired karena tidak pernah dibubarkan), Ucha kemudian menjadi komandan; di kelas kami dan di MAK secara keseluruhan. Ucha juga termasuk siswa papan atas karena intelektualitasnya yang di atas rata-rata. Terutama untuk hal-hal yang most unwanted, semisal matematika dan baca kitab. hua-hua-hua. Ucha adalah temen yang penuh kejutan; terutama dalam hal logistik..Heheh..
Saat ini Ucha tengah berada dalam sebuah perahu yang akan mengantarnya menjemput cita-cita menjadi seorang psikolog. Harapannya sejak dahulu saat masih di MAK.
Entah esok Ucha akan menjadi apa dan bagaimana. Aku bukan seorang futurolog. Namun, ya, buah ga akan jatuh jauh-jauh dari pohonnya. Perhatikanlah wajahnya, ada aura pesantren yang begitu kental dalam setiap rautnya.
Riza: `Riza` hanya potongan namanya, Ibrizah. Belakangan aku tau, Ibrizah, selaen nama yang nyentrik dan keren, juga nama sebuah kitab tafsir..(meski sampe sekrang aku dak tau artinya). Mungkin, selaen Ulfa, temen-temen lebih suka memanggilnya dengan C-@. Kalo dimadurain, jadinya cia (tanpa rasa)..Tapi jangan salah, orang satu ini kaya rasa..Bak cia suka warna hijau dan kuning, ia kerap berkekspresi dengan dua warna itu..
Sekarang bak Cia nerusin kuliah di STIKA. Sebelumnya dia kul di UINJakarta, lalu transfer ke STIKA. Ya, semua manusia pasti mengamini perubahan dalam hidupnya akan memberikan matahari yang lebih abadi. Dan itu adalah sesobek doaku untuk bak Cia...
Bak Cia mungkin juga ga akan jauh-jauh berbeda dengan Ucha...Entah esok kami akan menjadi siapa dan bagaimana. Namun, semga prasasti tunggal itu akan selalu abadi..
Che: Jangan salah..Bukan Che Guevera. Namun Che yang satu ini ga kalah baiknya ma rekan Fidel Castro itu. Bagi sebagian orang, mungkin Che adalah orang yang terkesan introvert dan pendiam, serta...cuek. Namun, semua prediksi tersebut akan gugur saat mengenal Che lebih deket. Che baik, pol..dan sebagai seorang teman, dia cukup perhatian (yang paling aku inget, paz aku sakit gigi),dan dermawan..(untuk urusan logistik nasi ato buah-buahan rujak)..Selera humornya juga di atas rata-rata..Meski naluri puitisnya juga ada..Satu hal yang paling Che ga suka, adalah...dibohongi dan dipaksa..(nah lho...). Che juga adalah temen yang paling sensitif terhadap apa yang disajikan alam dan terhampar di bumi Tuhan. Truz satu lagi, di kelas dulu, Che sampe mendapat julukan Sponge Bob (Why? Just Think It!!)..
Che juga masih kuliah di STIKA sekarang. Satu tingkat ma aq, ulfa, dan lia..Empat orang yang sempet mendapat batu sandungan saat baru saja melepas masa SMA. Namun, batu sandungan itu akan menjad batu loncatan untuk terang yang lebih benderang..to be absolute winner...Semoga saja..
Entah bagaimana Che esok. Namun aku berharap, seperti harapannya, dia akan punya suami yang sabar (Nach, koq malah nyampe ke bahasa ini?). Bagi Che, kesabaran adalah nomor wahid...Dan masih baginya, cacing adalah binatang yang paling bikin dia ilfil. Aku rasa, sindroma phobiacacing ini tak akan pernah meninggalkan raga dan jiwanya...
Lily: Lily kerap diisukan punya ilmu ‘lain’ di kelas. Masalahnya, paz kelas I dan II, mata pelajaran Matematika, Pak Fatchor, dia tidak pernah absen ngantuk dan bahkan (maaf), hingga terangguk, namun ia akan menjadi orang pertama yang berhasil menjawab soal dengan benar. Aneh khan? Ya..Dan kejadian ini berulang dan terus berulang..Hingga kami merasa terbiasa dengan kejanggalan...Oalah... Oya, satu hal lagi, Lily juga adalah teman kami yang meraih top score dalam katagori pulang ke rumah..Dengan berbagai kepentingan (dan tentunya alasan), almost tiap bulan Lily akan pulang...
Lily tidak dapat meneruskan bakat keanehannya dalam bidang eksak. Saat ini dia cukup enjoy menjalani kuliahnya di PBI FT IAIN Sunan Ampel Surabaya. Berbekal pengalaman kursus yang memadai dan referensi yang juga ok, Lily akan menjadi teman kami yang menjelma spesialis Bahasa Inggris. Amien..
Ohya, bagaimana Lily besok? Tentunya dia akan tetep sehat dan suka ketawa mpe perutnya sendiri `kembung` dan kamipun akan menggelengkan kepala...
TamZoe: Tamzoe manggil aku abang dan aku juga manggil dia demikian. Aku akrab banget paz sama-sama jadi pengurus buletin waktu itu. Lagakny santai , namun dia tetep care ma sahabat-sahabatnya...Cewe item maniez ini, saat MAK dulu termasuk temen yang cukup produktif dalam hal puisi. Dia juga mengaku feminin karena warna favoritnya adalah pink. Abang juga lmayan jadzab karena selera humornya juga lumayan. Aku inget paz kelas II MAK, bagian PK Pak Nanang, jika absen, Abang akan menjawab “ade’ (dia sich bukan orang Betawi, cuma ada hal-hal yang off the record namun sudah menjadi rahasia umum di kelas...Hehehe..TB punya. Tunas Bangsa maksudnya...)
Aku ga gitu tau gimana dinamika abang sekarang. Tapi aku berani bertaruh, dia pasti aktif di organisasi ekstra kampus..Keliatan dri potongannya, eh, maksudku sejarah obrolannya dia saat di MAK.. Paz kemarena H-1 lebaran, aku sempet ketemu Abank lagi jadi SPG di salah satu toko pusat perbelanjaan baju di Sumenep...Oalah, Abang bilang, dia ingin segera bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat..Biar tar ga pake canggung lagi. Hebat,,hebat...
Tamzoe besok...Sebenernya dia punya latar belakang blue blodd gitu...Namun kurang bisa memprediksikan juga..Agaknya dia masih memiliki banyak kesempatan berekspresi tanpa terlaly bergaantung pada titah baginda. Yang jelas, TamZoe besok akan menjadi Taman Zoerga bagi semua orang yang mengenalnya...
Aiem: Mrs.Orange atau Orange Princess ini adalah teman yang paling nyentrik di kelas. Hampir setiap hari Aiem selalu tampil dengan nuansa orange, dari atas hingga bawah...Kerap kali Aiem memilih sandal ukuran gede (dengan kakinya yang sangat mungil). Alasannya sederhana..Karena selama ini kakinya ga pernah jadi objek perhatin khalayak, maka dengan sarana itu, ia ingin kakinya juga menjadi perhatian orang banyak. Jadzab sich..Namun jangan keburu mikir terlalu jauh, Aiem adalah temen yang juga multipurposes karena orangnya multitalenta. Mulai dari bakat menari (niru gayanya Nez), baca dan bikin puisi, ga pernah kehabisan ide untuk nulis surat di kelas, hingga hobi melarang siapapun untuk mencabut rumput..Aiem adalah temen yang kesannya kadang ingin menutup diri dan introvert, dan ketus. Namun itu kadang2 aja, buktinya dia dia adalah temen yang paling semangat pake jaz MAK paz baru jadi..Walaupun dikit kebesaran...Satu lagi, Aiem adalah orang yang boleh dibilang memiliki daya ISENG yang cukup bisa diperhitungkan..(karena jika diremehkan dan tidak waspada...Hm..Rasakan sendiri tensi kesebelannya..)
Aiem hari ini mungkin sudah lebih dewasa dan bijak. Ya, setidaknya dia telah berubah aliran dari `A dan B` isme menjadi...apa ya? Arizal sentris? (Duh..duh..Aiem bisa marah kalo baca tulisan ini.Tapi marah itu dulu. Kalo sekarang, SKY...Seneng Kali Ye..!!). Eh, eh, Aiem hari ini lagi duduk terpekur di bangku kuliah jur. PBA FT IAIN Sunan Ampel. Dia uda semester enam sekarang...Kemaren IPnya aja 4.00. Nach loch, hebat..hebat...
Besok Aiem jadi apa ya? Jadi istri yang shalihah ajah ya..buat ketua BEMF Uy 2009-2010. Hehehe..Ya, in the essence, besok Aiem akan tetap menjadi orang yang konsisten pada prinsipnya...Amien..
Zen: Kak Jen (sapaan akarabku) adalah temen yang paling getol ibadah, ngerjain tugas, dan belajar (bikin aku iri teruz ama dia)...Dia khan roomateku, jadi aku bisa memonitoringnya selama 24jam. He.. Kami sekelas dan sekamar, namun aku ga pernah inget kalo aku ma dia sempat terlibat dalam sebuah precekcokan serius. Ya, konon katanya, jika selalu berasama, ibarat cangkir dan tutupnya, akan selalu bersinggungan dan akhirnya berbunyi. Kami lebih sibuk pada urusan-urusan mempertahanakan kedaulatan negara...Mpe ga sempat cekcok...He..Palagi, Kak Jen juga selalu ngasih aku nasi dan sambel khas Ambunten paz dia kiriman hari Jumat setengah bulan sekali...Jadi made me happy. Satu lagi tentang kak Jen, kak Jen juga suka nyanyi dan akhirnya kami berdua (dan bantuan temen2 kamar lain) pun kolaborasi ngadain konser kecil-kecilan dan cuma-cuma di kamar.
Kak Jen uda jadi pengurus MADAL sekarang. Gile khan? Emang kalo urusan etos kerja, kak Jen terbilang cukup lumayan. Buktinya, paz mendampingi kak Eva di divisi I, banyak program yang berjalan sukses dan sipp..Ya, jadi, selaen kul di STIKA, kak Jen juga jadi jadi guru diniyah...
Besok? Kak Jen gimana ya? Ga tau aku..Tapi aku sangat berarap Kak Jen akan selalu istiqamah dengan kebiasaan baiknya di pondok. Ya ibadah, ya belajar, ya nyenengin temen, dll dech..
Erwin: Erwin adalah nama warisan Pak Fathor yang waktu itu sering sebel karena Ervin selalu ga masuk paz bagian beliau. Malhah lah yang kemudian mempopulerkan nama ini,,sehingga anak sekelas pada ngikut dan akhirnya berubahlah huruf V tersebut menjadi W. Ya, barangkali Malhah juga punya maksud lain setelah iseng, yakni...mendoakan agar Erwin ga ke mana-mana dengan Warid dan juga terbebas dari skandal Si Boboho. Erwin adalah koki kami karena dia paling getol masalah masak. Ya, selain getol juga berbakat alias punya banyak referensi kuliner. Ga seperti Bak An yang hanya semangat 45 untuk masak tapi malah oneng kalo sudah praktikum. Satu hal yang mungkin masih membekas dari wasiat Erwin buat aku; JANGAN SUKA NUMPUK CUCIAN DAN JANGAN MALES2 DLAM HAL CUCI-BILAS-JEMUR-ANGKAT-LIPAT baju (dulu di pondok ga ada fasilitas setrika)
Dan doa Malhah pun bersambut. Saat ini, Erwin sudah bahagia bersama Warid. Ya, mereka merid paz Erwin uda lulus...Erwin besok mungkin akan jadi pengusaha (ceile..keren banget bahasanya) dan mama buat anak-anaknya Warid.
Ulfa: Seperti kak Jen dan Kak Va, Ulfa adalah roomateku. Bahkan bisa dibilang, dia juga soulmateku (Jangan mikir macem2 dulu). Sejak sekelas di MAK, kami berdua kompak..Sbelumnya, kami emang deket soale ada hubungan saudara dan satu etnis sehingga dia menjadi koloniku paz kesempatan makan-makan bareng nasi kiriman or whatever yang ada hubungannya dengan bufudefeg. Ulfa selalu menemaniku paz aku lagi butuh something ato somehelp, semisal pinjaan uang dan membantu aku paz aku harus ngegotong galonku dari kantor ke pndok...Yach..gitu lah..Ulfa sempet jadi kepala suku kami saat kelas III MAK. Dan ga jauh berbeda dengan komandan lain, Ulfa juga sukses membina anak buahnya..Hingga tetap kompak. Utamanya saat classmeeting dan kami dapat juara umum. Bukan main bahagianya Ulfa.. Kami pun saat itu selalu mengelu-elukan gayanya yang aduhai...Hehehe...Tentang pelajaran, Ulfa juga terbilang OK. Bahasa Inggris dan kitabnya juga kece. Sayang dia phobia Matematika, kaya kak eva.
Sekarang Ulfa kuliah di STIKA. Namun dia ga mondok lagi alias berangkta dari rumah..Hmhm..Yang pasti, Ulfa sekarang ga jauh beda dengan Ulfa yang dulu. Tetep aja heboh dan suka ngocl..Paz lagi nostalgia ma temen2..
Wahh..Ulfa besok jadi apa ya? Kalo harapannya sich tinggi banget, melambung bahkan. Ulfa termasuk salah satu temen yang percaya dengan power of the dreamz..
Aan: Bak Aan masih familiku. Jadi sebagai penghormatan dan karena dia memang lebih tua dari aku, aku mengakrabkan lidahku untuk memanggilnya Bak Aan. Bak Aan adalah seniman kelas kami yang cukup mutifungsi alias serbaguna. Suaranya merdu sehingga kelas kami selalu menjuarai event lomba shalawat dan qiraat. Selain itu, Bak Aan juga memiliki daya imajinasi yang cukup membumbung, sehingga tak jarang puisi dan cerpennya sesekali nongol di beberapa media pondok. What`s else? Bak Aan juga pinter gambar dan bikin kaligrafi gitu...Jadinya bener-bener serba guna. Apalagi, jika sudah ada tugas Mading, bak An pasti menjadi orang yang paling semangat. But, besides, Bak Aan sering teledor dan kurang perhatian ma masalah akademik. Biasalah, seniman kebanyakan gitu katanya..
Bak An mungkin adalah salah satu temen yang menempuh jalan lain dibanding temen-temen lain. Bak An tengah mondok di Sidogiri..But I`m quite sure, dengan seragam kebayanya, Bak An ga akan meninggalkan bakat-bakatnya yang uda mati-matian dia bina dan kembangkan saat masih di pondok.
Yang jelas, besok, Bak An akan tetep cantik (juga centil)..Mungkin akan menjadi istri putra seorang kyai dan memimpin sebuah pesantren. Woww...keren dwonk...
Fitri: Fitri dulu adalah temen sebangku aku paz kelas III MAK. Kami duduk di bangku palin belakang, urutan kedua dari selatan. Tetanggaan ma bangku Batul, Bak Jan dan Malhah serta Anifatus dan Bak Ima. Aku sekelas bareng dia sejak di MTs hingga MAK. Fitri termasuk temen yang juga pelak pol sama aku..Wabilkhusush saat dia lagi kiriman dan dapet logistik menarik berupa cumi-cumi. Dia juga adalah salah satu temen yang akrab banget ma umi...Fitri juga adalah temen sekelas sejak kami sama-sama cupu di kelas I G MTs I Pi. Jadi masing-masing uda pada tau kelebihan dan kekurangan, utamanya terkait hal-hal yang ada hubungannya dengan akademik.
Sekarang Fitri katanya uda berkarier di kampung halamannya; Poteran Talango bersama suami tercinta yang ia kenal saat masih nyantri di pondok...Hehehe...Mini Stick alias ASTIK
Ta: Ta tu kaya` pa? Ga bisa nilai diri sendiri di hadapan umum dech...
Eva: Kak Eva juga salah satu classmate yang jadi roomateku. Berhubung psisiny di kadiv I IKSIS, aku jadi sering bareng ma dia..Dan itu artinya juga, aku sering susah senang, lapar kenyang bareng dia. Namun sesekali waktu aku pernah marah hebat ma kak Eva (aku lupa masalahnya apa), namun yang jelas waktu itu kak eva lagi jadi ketua panitia even dan aku termasuk salah satu panitianya. Aku butuh waktu beberapa hari utuk mencairkan keadaan. Aku ga inget endingnya gimana namun yang jelas aku inget..hingga sekarng, kami akur dan ga pernah tengkar lagi. Kak Eva juga cantik dan ga mboseni diliat. Kak Eva kadang suka aneh2..pura2 pingsan paz stress kampus mau khitobah dan apalah, semacamnya. Namun di balik semuanya, Kak Eva tetaplah teman yang tulus, baik, dan bisa diandalkan. Kak eva juga punya kebiasaan nulis diary kaya aku. Tapi, yang paling nyebeil dari kak Eva adalah keantengannya saat dia tidur. Suliiiiiiiiit banget dibangunin. Baru kalo ada rentetan petir menyambar, Kak eva baru akan bangun...Namun abiz gitu mungkin akan tidur lagi..
Jangan tanya gimana kak eva sekarang. Sama kaya Kak Jen, kak eva juga jadi orang penting di LateeII. Gatau dech, jadi apa aja. Yang jelas kalo paz ke pondok, aku pasti ketiban dongkol karena kak eva hanya punya sedikit waktu (yang itupun sempit) untuk nemeni aku (oalah.minta perhatian terus..)
Kak Eva besok, entah bagaimana...Pastinya dia akan tetep tulus dan penyayang seperti sosok yang pernah aku kena dahulu..