Aku keasyikan driving mpe ninggalin Aida dan Boznea yang lagi di belakang..Mencoba menyeimbangi speedku namun akhirnya mereka ketinggalan jauh..Aku uda nyampe Paris KM. 8 sementara mereka masih di per4an ringroad Bantul..Ya, terpaksa aku harus berhenti sejenak dan membenamkan inginku untuk mendahului bus UIN yang memang lebih awal berangkat. Abisnya jalan yang kulalui lurus-lurus ajah dan juga lumayan sepi. Jadi maunya tancap gas terus...Untung saat itu aku masih nyempatin untuk merogoh saku dan menyadari bahwa banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab...
This`s my firs coming to Depok beach...Temen2 uda pada take off dan macem2 activity di mushalla. Banyak yang shalat dan banyak juga yang cuma duduk nongkrong dan ngobrol..Melepas kangen karena uda lama ga brainstorming. Oya, tamasya kali ini disponsori oleh PPF..Tapi kalo urusan logistik, semisal ongkos bus dan uang emam katanya ditraktir ma calon terpilih paz Pemilwa kemaren..Bahasa kerennya syukuran gitu. Tapi, apa ga terlintas akan ada agenda doa bersama agar kami semua bisa mengemban amanah kepengurusan ya? Oh I don`t know. Why? Tunggu aja..nulisnya belum selesai...
Dari mushalla, aku nyempetin jalan liat moonrise dari pinggir pantai. Keren banget, yaqin...Sejak purnama itu ga nongol, mpe dia nongol dengan sempurna dan memamerkan charmingnya yang juga ga kalah keren. Alangkah kreativnya Tuhan..Indah banget sumpe..Apalagi waktu itu malam uda merayap dan Depok adalah pantai yang belum lama terjamah manusia..Jadinya banyak bagian yang masih gulita...Katarsis antara kelam total yang kemudian benderang dengan kemunculan purnama dengan gaun putihnya itu yang bikin aku merinding..Apalagi purnama itu kemudian muncul di balik rimbun pepohonan..Sayang dak s4 pinjem kamera..
Ok, next agenda...Makan-makan. Havidz dkk uda nyiapin nasi yang uda masak dan siap maka untuk disantap...Dibungkus sebuah dus yang emang melambangkan semangat dan solidaritas. Dus air mineral gelasan kalo ga salah..Penuh dan meruah dengan nasi. Aku kebagian tugas membagi segepok nasi itu pada piring yang sudah tersedia...Ketika aku buka, havidz berbisik lumayan keras bahwa dus itu punya dua elemen dan teritorial, bagian atas adalah nasi yang lumayan angus dan uda jadi calon kerre`, sedangkan nasi bagian bawah adalah nasi yang masih enak alias berubah dari padi menjadi bentuk yang sempurna dan menarik untuk diemam...Aku dibantu boznea dan temen2 laen, sedangkan di dekatku, ada dua orang (hehe..otr namanya), yang menjelma kucing guede karena mereka menyusun konspirasi untuk emam bersama dan milih piring yang pualing gede agar emamnya pol kenyang dan nikmat. Masing-masing nasi dianugerahi dua ekor ikan bakar.........
Tak ada komando, namun sudah banyak yang berancang-ancang dan bersiap menyambar bagian terbesar...Havidz kemudian berkoar bahwa masing-masing piring untuk tiga orang...Aku juga turut ikut andil dengan nyomot piring gede yang isinya juga lumayan polll..Terua emam bareng ksatria dan Tira...Enaq banget yakin...Selaen karena emam bareng, ngerayain victory, lauknya juga deliciouz...Oalah..Aku malah s4 nyomot nasinya Yani yang katanya masih kesisa karena stock nasi di piringku uda abis sedangkan lauknya masih banyak...
Aku kemudian ikutan rame-rame menantang ombak dan menyapa asinnya laut...Temen2 banyak yang mendahuluiku..Kami maju beberapa langkah dari pasir kemudian berlari dan berteriak, mengandaikan ombak tengah memburu kami dan kami pun mengerahkan segenap usaha dan daya agar tidak tersapa ombak...Dua kali aku kalah dan harus aku biarkan celana dank kaos kakiku basah...Kami tertawa bersama...Tergelak bersama...Aku ingin mencuci otakku yng aganya sudah lama tertekuk karena kuliah dan rutinitas terjemahku...Namun aku tak lama di sana, khawatir terlalu larut dan akhirnya terendam beneran...
Purnana masih menebar pesonanya saat aku ngomong panjang lebar dengan Imam...Berdiri beberapa lama, akhirnya aku putuskan untuk mengakhiri pembicaraan setelah mengclearkan masalah yang sejak tadi kuomongkan. Dan selaku penyelenggara acara, aku sudah minta idzin pada Imam untuk pulang duluan dengan berbagai alasan...Dak mungkin aku nginep di Depok tanpa mempersiapkan apa-apa...Hanya diatapi rembuan dan langit kelam dan diselimuti angin...Jam sebelas aku sudah di koz dan segera nonton the master..Joe Sandy malam itu mutlak jadi pemenang dan the master..
First trip ini aku rasakan amazing...Selaen karena adrenalin dan speedy, malam itu aku mulai yakin, bahwa dugaanku mengenai bloody threeple sejak pagi adalah kesalahan besar...Karena in fact, purnama menjadi saksi paling bisu bahwa malam ini...AKU BAHAGIA; Rasa yang aku harapkan akan selalu menaungiku, bagaimanapun keadaan yang akan kuhadapi esok hari..Semoga momentum ini menjadi awal banyak hal...Amien...
Oya, kesan tentang Depok, asyik, karena ga da retribusi dan uang parkir...Tapi sayangnya, masih sepi dan belum terjamah manusia..Jadi masih sepi dan malah kalo sering nonton pilem horor, malah jadi serrem... Esok harinya, waktu aku baru bangun, Tira dateng dan cerita banyak hal..Katanya barusan masih ditraktir emam dai TPI. (Rugi dwonk, aku pulang duluan!! Hehehe)..Tapi dia juga punya cerita sedih, katanya paz lagi mandi-mandi bareng, dompet the mufeeth yang berisi banyak hal berharga raib..