RSS

Rabu, 18 Maret 2009

Do The Best..

Kemaren paz lagi nunggu jam sebelas, aku bingung mau ke mana. Hanya ada waktu setengah jam. Serba nanggung. Pulang ke koz males jalan, ke perpus malam nae tangga..Bener-bener dilema yang tidak dilematis karena penyebab utamanya hanyalah karena aku malas membuang energi terlalu banyak (lagi-lagi dasar pemalas)..

Alhamdulillah Tuhan menggerakkan aku ke lobi perpus dan ternyata di teatrikal ada seminar bulana Nawesea. Heran sebenarnya aku ma lembaga yang katanya English Pesantren ini..Lha tiap bulan ngadaian seminar (dan selalu di teatrikal perpus), tapi bilangnya pasti memepringati haul ketiga. Aku khan mikirnya lucu..Masa perayaan haul diadakan sebulan sekalo? Bukans setaun sekali? Ato..mungkin perayaannya tiap bulan di tanggal lahirnya apa gimana ya? Ywd, ga perlu berpusing-pusing di situ, yang jelas aku (biasanya bareng Koko) selalu dapet manfaat material maupun intelektual dari seminar-seminar Nawesea...

Tapi siang itu aku sendiri karena Koko lagi di kosQ bareng Unyil dan Beiby..jadi aku bener2 seorang diri..Nach...yang ingin aku ceritakan dari awal adalah salah satu ungkapan yang begitu ngena ke hati dan pikiranku di seminar itu...

Oya, judul seminarnya Is Islamic Law Secular? Bukan seminar ding, tapi bedah buku. Ya apalah...Terserah namanya apa aja. Waktu itu Pak Sahiron mengemukakan jawaban mengapa dalam beberapa hadist, Nabi Muhammad terkesan tidak konsisten dengan jawabannya tatkala ditanyakan mengenai tindakan yang paling utama. Suatu saat beliau mengatakan, shalat, di saat yang lain mengatakan shadaqah, pada satu sahabat mengatakan haji, namun pada sahabat yang lain mengatakan berbakti pada orang tua..(Pertanyaan ini pernah muncul dalam benakku ketika aku masih MI dulu, namun seingatku, belum pernah aku melontarkannya pada siapapun)..

Jawaban Pak Sahiron kira-kira begini, Nabi adalah manusia yang paling adaptatif dan bisa menerapkan pribahasa di mana langit kaujunjung, di situ bumi kaupijak. Artinya, beliau menyesuaikan ucapannya dengan keadaan seseorang yang bertanya tadi. Tak lain tujuannya adalah menyemangati dan mensupport agar orang tersebut instiqamah dan bisa improve kebiasaan baiknya. Jadi, Nabi mengatakan bahwa shalat merupakan ibadah yang paling utama pada orang yang kualitas maupun kuantitas shalatnya Ok, dan memberikan jawaban shadaqah pada orang yang memiliki kecukupan dan kelebihan harta..

Jadi pada intinya, semua perbuatan itu baik...Namun, aku harus juga mengenali di mana spesifikasi aku saat ini...Dus, yang harus aku pertahankan dan improve sekarang adalah intensitas ibadah (agar ga jauh terus ma Tuhan), efektivitas belajar (supaya bisa mengubah sejarah IP), memperbanyak konsumsi literatyrm utamanya dalam spesifikasi studiku, dan..Yang terpenting, terus merekonstruksi pandangan dan rancangan untuk masa depan..Untuk bisa mandiri dan memaksimalkan proyek-proyek yang masih parkir di depan mataku..
Karena semua orang punya kehidupan yang berbeda...Dan mereka harus bisa terlebih dahulu mengenali kehidupannya jika memiliki iktikad kuat untuk memperbaiki dan meningkatkannya...
Semoga tulisan ini tidak hanya akan menjadi wacana
Yang hanya bisa terbang lalu hilang tak ada...