RSS

Kamis, 30 Juli 2009

The NOSLAGI(L)A month of JuLy

Bulan Juli tahun ini bisa dibilang bulan nostalgi(L)a…Sengaja aku tambah dengan huruf L yang diiringi dua tanda kurung sebab kata itu nyantol banget di kepalaku. Emang bukan genuine produkku sich…Cuma pas denger pertama kali, aku langsung suka dan sejauh ne, aku belum banyak denger kata nostalgia itu disisipi huruf L sebelum huruf terakhirnya…Jadi aku juga turut berperan dalam upaya penyebarluasan dan pempopuleran istilah itu. He, jadi yang pertama kali ngenalin aku ke istilah itu adalah kakak empat pupuku..Namanya Robitul Umam tapi kalo digaulin jadinya Robert el Umam. Kak Robert ngenalin aku ke kata itu lewat sms yang dia kirimin pas lagi harlah NJ, dia ke NJ dan aku dak bisa ke NJ. Jadi dia ‘ro nerroe’ aku dengan bercerita indahnya masa nostalgiLa dengan sahabat-sahabat lama…

Nostalgia emang bukan hal gila sebab ia adalah ritual yang biasa dilakukan siapapun untuk kembali sejenak membuka berangkas dan laci masa lalu yang sudah beranjak usang dan berdebu. Namun bagi aku pribadi, ritual ini cukup mampu mengingatkanku pada kegilaan-kegilaan masa lalu…Yang dulu aku lakukan dengan penuh kebanggan, namun saat dipiki-piki sekarang, aku jadi malu dan dak habis pikir napa aku harus milih lakuin pekerjaan itu dulu. He. Selain itu, tanpa nostalgia, bukan dak mungkin orang akan sedikit gila sebab rindu pada masa lalu yang sudah membesarkannya….Jadi kesimpulannya, nostalgia itu penting…(Btw, apa ya, definisi pasnya kata ini dan daerah asal kata ini dari mana ya? Keren juga dipiki-piki..AND I GOT THE ANSWER!!! NE ENGLANG…)

Ok, kenapa Juli bisa aku bilang bulan nostalgia? Hm…Aku pulang kampung alias mudik abis smt genap ini…Jadi pas dari tanggal 6 Juli, aku sudah memulai perjalanan nostalgiaku..Dengan tempat-tempat yang dulu selalu aku singgahi, dengan suasana yang sudah lama tak meriuhkan ruang dengarku, dan tentunya dengan orang-orang yang mengisi banyak waktu dan space dalam kesempatan hidupku. Yang pertama aku nostalgia dengan keluarga dan rumahku…Dengan kamarku, dengan sudu-sudut dan langit-langit di dalamnya, dengan romantika yang sebagian aku abadikan di bagian-bagiannya, dengan perabotnya, dan dengan tempelan-tempelan di dinding yang hingga saat ini masih belum ada yang menyopotnya dari tempatnya semula. Aku dak sempat bermalam di rumah pas baru nyampe Madura, sebab abis isya` aku uda terbang ke pondok…

Jadi sebenernya aku uda ngasep karena aku nyangkanya masih bisa ikutan acara haflah putri…Tapi ternyata, malam itulah aku berangkat mudik..Jadi aku baru nyampe rumah Senin siang yang terik waktu itu, istirah bentar, dan..malemnya aku langsung ke pondok…Dan di pondok, aktivitas yang paling banyak aku lakukan adalah OBOB; karena aku masih lelah dan capai, ingin balas dendam setelah semaleman suntuk ndak obob dan ndak berhasil mejamin mata sama sekali…Jadi aku hanya ketemu Che dan Bak Phie, plus beberapa temen laen, benteng pertahananku sudah bobol..Aku males jalan, menikmati suasana haflah yang sangat kurindukan…Aku memilih meringkuk di dalam pondok dan hanya tuker-tuker cerita…Siangnya pun juga begitu…

Meski sama sekali dak maksimal, aku ngerasa kunjungan ke pondok saat itu adalah episode nostalgia yang cukup berarti. Dari temen kelas, aku sempat ketemu Tamsu, Che, dan Olief…Temen-temen laen, khususnya yang sepondok dengan aku sudah pada pulang untuk persiapan KKN. Aku hanya ketemu ma Malhah…Di depan Mushalla sambil cerita bentar. Siang aku dak sempat terlalu berkelana ke mana-mana karena suasana sudah kurang begitu mendukung dan aku pun juga sudah kelelahan…; Ya, menabung kelelahan lebih tepatnya…Sebelum siang menjelang sore aku pulang, aku juga sempat ngomong2 ma Om Wahid…Jadi serasa sudah cukup berarti nostalgiaku episode ini…

Nostalgia berikutnya adalah dengan tetangga rumah yang juga adalah saudara dan familiki. Seperti biasa aku hanya pake ritual salaman, duduk-duduk dan cerita bentar…Abis itu selese..Emang kurang gitu nge-taste sich…Masalahnya aku juga kadang is not connecte gitu dengan mereka. Ya..setidaknya dalam beberapa hal. Dan sebelum aku melanjutkan perjalanan nostalgia pada episode yang berikutnya, aku juga sempat maen ke rumah Bak Iroh, ketemu saudara dan familiku di sana, plus juga masih sempat keliling2 pas pawai obor di madrasah sebelah barat rumahku. Jadi ritual ini dianggap sebagai opening ceremony dari rentetan acara haflatul imtihan yang akan digelar selanjutnya. Pas aku masih MI, dak ada ritual kayak gene. Dak tau sejak kapan, siapa yang memprakarsai, dan lain sebagainya…

Nach…Yang selanjutnya ini adalah episode nostalgia yang paling seru. Kenapa seru? Karena uda dua-tiga tahunan aku dak memijakkan kaki ke pondokku yang satunya lagi..Yakni NURUL JADID. Aku rasanya uda ketinggalan jaman banget ma segala perubahan yang ada di pondokku itu. Penuh perjuangan sich, aku bisa nyampe ke situ…Tapi yang jelas aku bersyukur karena pada kesempatan ini, aku bisa kembali bertemu dengan teman-teman semasa MANJ dulu. Hm…Lagian yang jadi pertimbangan napa aku harus maksa banget untuk berangkat ke NJ adalah karena tahun depan adalah waktu yang seharusnya aku habiskan untuk masa KKN. Jadi kemungkinan aku bisa harlah-an taun depan sangat tipis…Selain karena kesempatan yang biasanya jarang dan sulit banget, aku juga punya planning gitu taon depan..Ya, akademik projek lach…

Dan nyampe di NJ and around, aku pertama kali bertemu dengan El Banna alias Elok Basyirah Muzayyanah, keesokan harinya dengan Nuri Isabela, Chie2z, dan untuk yang selanjutnya aku lupa. Barangkali Some, Iik, ChatOn, Bak Rom, dll dll..Banyak banget, hingga setelah aku berkelana selama beberapa hari, aku bertemu dengan semua anggota wali songo selaen NENEK…Justeru dengan nenek, yang paling sering ngubungin aku…Ya, meski dengan Ricka dan Gogoh aku ketemu dalam suasana dan tempat yang berbeda…Yang bikin valuable juga karena aku bertemu dengan ANICK…

Hmh…Bertemu dengan orang-orang dari masa lalu otomatis juga membawa cerita-cerita baru yang cukup menjadi kejutan. Ilo yang sudah berbadan dua, uyis yang sudah putus sama Ayank dan sedang ‘mabuk’ pada konsep pendidikan, Bak Elok yang kecanduan fb, Nyi Sit yang tambah kuyus, Copie yang tambah imut, Wd dengan aktivitas barunya yang bener-bener keren gile, Bak Chaton yang jadi kepala daerah D, Him yang tambah sakauw dengan tuts-tuts hp, Some yang mulai belajar jadi penguasaha di bibi, dll…Banyak banget perubahannya emang…

Btw otw, pas harlah aku juga ketemu ma seseorang yang uda lama aku kenal namun belum pernah aku temui. Malam itu aku ketemu dia, dalam sebuah episode yang bener-bener full of sang-lengsangan mpe aku pusing dan uda berniat serta membayangkan bahwa tak lama lagi aku akan tumbang…Akhirnya aku malah ngabisin malam mpe pergantian hari ma ne orang…Pertemuan pertama gitu setelah aku cukup lama kenal ma dia..Jadi lumayan banyak hal yang diomongin…Meski aku masih ngerasa ada suspense-suspense gitu..Ya, mungkin dia bukan orang yang secara umur, pengalaman, profesi, dll ga sama dengan aku…But gimanapun, semua orang yang aku temui selalu menawarkan pelajaran masing-masing…

Cerita lain tentang harlah adalah aku yang MUNGKIN bisa dibilang ga kompak karena dak mau diajak ke bazar putra ma temen-temen. Pas gitu temen2 uda nungguin aku…Tapi entah dapet wangsit dari mana, aku males banget untuk berangkat. Terasa ada banyak hal yang melarangku berangkat…Aku ngecewain mereka dech…Sebenernya perang batin juga…Tapi akhirya aku mutusin untuk NOT GO..Yang ada di pikiranku sebenernya sangat amat sederhana…”Ngapain aku ke bazar putra? Bakal ketemu sapa? Bakal beli apa?” Aku juga saat itu LAGI dak suka keramaian dan berepot-repot dengan yang namanya ORANG BUANYAK..Jadi dalam episode ini, aku sebenernya ga enak ma temen2..Tapi emoh lah, aku pikir masih banyak tempat yang lebih representatif dan tentunya lebih AMAN dan NYAMAN…

Bener juga, aku malemnya (sebelum ketemu ma orang yang aku ceritakan tadi) sempat jalan bareng temen-temen…Keliling-keliling, poto2, emam bareng, dan akhirnya kami berpisah sebab masing-masing emang punya tujuan sendere-sendere. Aku sempat nyuri waktu untuk isya` waktu itu. Dak pelak aku didemo..But we fell happy. Kesempatan yang langka banget emang, saat itu..Kapan lagi coba, kami bisa ngumpul rame2 kayak gtow!!! Meski emang disayangkan, ada beberapa personil yang karena beberapa alasan ga bisa ngumpul dan kongkow malem itu…

Sayang aku dak sempat berlama-lama karena temen2 juga uda pada beranjak pulang. Jadi ditimbang aku jadi kayak orang tersesat, aku pulang juga..Ya banyak juga sich, pertimbangan untuk segera pulang…Pas itu aku juga sakit mendadak karena minum aer mentah dua kale, aku mpe berselimut dan meringkuk dak ke mana-mana sehari penuh. Hf..

Epilog tulisan panjang ini…Gimanapun menurut aku, NOSTALGIA atau NOSTALGILA itu penting…Buat aku sendiri, aktivitas ini bisa bikin aku ingat ma banyak hal di masa lalu..Bandingin dengan keadaan aku saat ini. Jadi istilah kasarnya khan uda banyak waktu yang aku lalui, seberapa besar sich, waktu yang bisa dibilang lama itu mampu mempertahankan (dan mengembangkan) hal-hal baik serta meminimalisir hal-hal yang kurang baik? Dulu aku nakal urusan jama`ah dan ngaji Al-Qur`an, apa sekarang masih nakal? Dulu aku istiqamah baca koran dan nulis HAMPIR TIAP ARI, apa sekarang masih? Dan pertanyaan lainnya…Juga yang lebih penting…Ada ga, mimpi yang uda susah payah pernah aku bangun dulu dan uda bener-bener nyata???

Dan satu lagi, nostalgila membuat aku sadar, betapa waktu juga meniscayakan adanya shifting paradigm, sekecil apapun itu,,,pada akhirnya aku pelan2 menertawakan tingkah lakuku dahulu…Ya, suatu simbol kesadaran bahwa apa yang pernah kita lakukan, selain akan dikenang orang lain, juga tidak akan pernah berhenti mengetuk-ngetuk hati kita untuk mengkritisinya…

0 comMentz: