RSS

Kamis, 09 Juli 2009

Welcome home..

Ahirnya, setelah ditunda beberapa kali, aku sampai juga ke rumah..Ke tanah kelahiranku, tempat aku ngabisin masa-masa kecil yang menyenangkan…Aku sampe rumah paz hari Senin, 06 Juli 2009…

Well, apa sich, arti sebuah kepulangan? Aku dulu pernah baca novelnya Toha Putra kalo dak salah yang judulnya Pulang…Kurang lebih deskripsiny kayak aku siang itu…Pulang kembali ke tempat kelahiran yang uda mengalami banyak perubahan setelah aku tinggalkan…Namun masih ada bekas-bekas yang tersisa…Bekas peradaban yang masih lekat di memoriku dan masih juga bisa kulihat, meski dengan keadaan yang mungkin sedikit berbeda…

Pulang berarti kembali. Ada ndak ya, bedanya pulang dengan kembali. Waktu aku masih di pondok, dua istilah ini berbeda dalam penggunaannya…Pulang berarti pulang ke rumah dan kembali berarti kembali ke pondok. Dak ada ceritanya pulang ke pondok dan kembali ke rumah…Aku dak tau asal-usul pembatasan istilah ini..Namun dengan sendirinya ia mendarah daging di pikiranku…

Barangkali, rahasia pembatasan dan klasifikasi istilah itu adalah karena saat pulang ke rumah, kita harus membawa bekal yang telah kita kumpulkan di pondok. Bekal itu sifatnya abstrak, seperti perilaku yang semakin baik, pengetahuan yang semakin bertambah, kemandirian, kecakapan melakukan hal-hal yang sebelumnya dak bisa dilakukan, dan lain-lain…Pulang ke rumah identik dengan trip to holiday…beda dengan kembali ke pondok yang lebih bermakna trip to struggle…Bekal yang dibawa ke pondok dari rumah biasanya adalah bekal-bekal yang sifatnya konkret dan nyata, semisal makanan, baju baru, dll..

Now, aku pulang ke rumah atau kembali ke rumah ya? Sama aja menurutku…Pulang dan kembali sama-sama mengilutrasikan sebuah aktivitas saat kita kembali mendiami rumah masa lalu yang mungkin akan menjadi rumah masa depan kita…Pada dasarnya, semua mahluk Tuhan pasti akan pulang ke tempat asalnya…Tempat ia pernah berangkat dan memperoleh bekal untuk melakukan perjalanan. Matahari dan bulan akan pulang setelah tugasnya selesai, binatant liar maupun piaraan juga gitu, tumbuhan juga akan pulang dan kembali mati mencium tanah setelah beberapa saat menjulang…Dan so do I dan manusia-manusia lainnya…Akan kembali pada tempat kami berangkat…Pada dzat yang menyisakan secuil kehendak-Nya agar kami bisa merasakan manis dan getirnya hidup…


Epilognya apa ya??? Mmmm…Pada beberapa saat, ada kalanya kita merindukan sebuah kepulangan…Merindukan keadaan yang pernah memuakkan dan menyebalkan kita..Namun rindu akan kehangatan itu akan selalu ada…Sedalam apapun kebencian kita terhadap masa lalu, separah apapun trauma kita pada sebuah kejadian paling menyeramkan….Ya, rindu terhadap sebuah kepulangan memang hal yang sangat manusiawi menurutku..Yag paling penting pada akhirnya, bagaimana kita bisa menjadikan rindu itu pemicu untuk menambah bekal kita saat akan kembali pulang….

0 comMentz: