Utak atik nama adalah salah satu hobbiku...Otw btw, kenapa aku bisa suka ya?Sebab yang pertama, nama adalah doa...Yang kedua, nama adalah identitas kita yang hanya genuine dimiliki oleh KITA. Not 4 others...Yang ketiga, aktivitas mengutak-atik nama adalah sebuah kreativitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ya ndak sch? Ya iyalah...Sebab setidaknya, nama yang lahir dari kreativitas dan utak atik kita juga mencerminkan selera dan mindset kita...Serta juga paradigma...(Wah..Koq nyampe ke hal yang kayak gene ya?)
Tentang namaku sendiri, aku dak tau siapa jelasnya yang ngasih...Kalo bukan ayahku yo omku...(Omku tu namanya Syauqi, dia ngaku-ngaku gitu...Dak tau bener enggakanya, lum sempat roscek ke ayah...)..Tapi jelasnya namaku keren...M-A-S-Y-I-T-H-A-H M-A-R-D-H-A-T-I-L-L-A-H...(Itu nama yang ada di akta kelahiran, ijazah, KTP, KTM plus ATM, di absen, dan di semua dokumen-dokumen resmi lainnya)...Dak banyak orang yang bisa nulis namaku dengan BENAR PERSIS sepert itu..Bisa dihitung dengan jari dech..Untuk urusan ini aku emang cukup perfeksionis...Tapi kalo kesalahan hurufnya banyak sekaleee...Aku kadang emang harus merelakan..Misalnya kalo di sertifikat seminar-seminar gitu...Beh, padahal paz aku naruh dan nulis namaku di form pendaftaran misalnya, uda bener gitu..Tapi enatahlah, napa banyak orang yang -maaf- sok tau ma susunan huruf yang ada di namaku..
Sebenernya ada kesalahan dikit sich...ditransilterasi DH ma DL nya..Sebagian orang yang faham kaya gituan biasanya nanyain aku tentang hal ini....Aku ya jawab seenteng mungkin..Uda dari akta kaya gitu...Jadi yo salahnya juga dak terlalu parah, dipake terus aja...Karena alasan ini pulalah aku sering membenarkan seseorang yang salah menulis nama belakangku dengan..MARDLATILLAH..Sebab secara aturan transliterasi emang begeto..
Ok, sekarang tentang arti...Apa ya, sebenere arti namaku? Masyithah itu kabarnya adalah salah seorang pelaku sejarah saat zaman Nabi Musa dulu..(lama dwonk)..Ia adalah seorang pembantu Paraoh yang spesifikasi tugasnya adalah sebagai tukang sisir rambut putri seorang paraoh di situ...(Bandingkan dengan aku yang jaraaaaang banget mau sisir rambut..)..Sejarah mencatat ia adalah wanita yang mempertahankan Islamnya mati-matian hingga ia harus membeli tekad dan keyakinan itu dengan nyawanya sendiri dan nyawa kelurganya...Jadi kayak tokoh heroik gitu lach...Ceritanya...Aku juga belum menelusuri apakah cerita ini sanadnya shahih atau tidak. Tapi terlepas dari itu, bualan atau beneran, dongeng ataupun legenda, tapi ibrahnya ini emang pantes direnungkan oleh siapapun...(Wah, nama ini cukup menjadi demand ga ya, agar aku bisa heroik? Beh,,,)
Aku kurang teu, apa nama itu merupakan nama ajami (Nama (bukan) Arab yang dak ada artinya) ataukah nama status profesi. Dalam bahasa Arab (katanya sich...Nama pertama aku tuch bisa dimasukkan dalam rumpun isim fa`iel yang salah satu artinya adalah profesi itu..)..Tapi aku lebih ke pendapat yang bilang kalo tu adalah nama ajami. Bukan karena dak PD dibilang tukang sisir sich,,,Nda gitu...(Mana keren sich, jadi tukang sisir yang mandiri dengan jadi anak mama yang masih bergelantungan ma orang tua segede gene?)...Tapi yo, kayaknya secara leksikal lebih condong ke yang itunya...Bahkan bisa aja kata MUSYTUN (sisir; Arab) diambil dari nama Masyithah ini. Ya ndak sec? Ngomongin kayak ginian tak beda dengan ngmong, ayam ma telur lebih dulu mana...Muter-muter tanpa arah yang jelas, akhirnya pusing dan....Jatuh dech...
Kalo kata yang keduan dan terakhir di namaku tu...Yp, banyaklah yang tau artinya..Bahkan smua muslim pasti pernah membacanya sebab nama itu termaktub dalam beberapa bagian di Al-Qur`an..Karena ini juga aku suka banget nulis namaku pake tulisan Arab..Sebab ada lafad Tuhanku di samping namaku...Harapannya yo, agar aku bisa selalu..'inna rabbaka labil mirshad itu...' Keren gile lach, menurutku....Rimanya juga asyik sehingga ketika diucapkan bersama, kedengerannya tetep enak dan renyah..Juga menentramkan...
Satu hal lagi yang bikin aku bangga setengah mati ma namaku itu adalah..Karena dak ada konjungsi yang menghubungkan dua kalimat dalam namaku itu dan (MENURUTKU) akan menjadi parasit alias mengganggu kenyamanan pembacaan...he...Jadi seandainya namaku adalah...Masyithah (ada 'tul'. 'til', 'tun', 'tin', dsb..) Mardhatillah, aku pasti protes ma bapak..(Bagi yang kebetulan bernasib demikian dak nyasar di blog in, mohon dimaklumi..Ini semua hanya selera pribadi yang sangat privasi..)..Untungnya namaku gitu ya...Jadi selain memenuhi kelayakan sebagai nama yang seorang perempuan, rimanya bagus, artinya keren..dan...Satu lagi..NYENTRIK..
Aku dak bilang bahwa akulah satu-satunya orang yang bernama Masyithah Mardhatillah di bumi ini...Tapi sejauh ini aku belum menemukan nama orang yang PERCIS SAMA PLEK BLAS dengan namaku..Paling banter yo, diambil sepotong-potong doang..Jadi insyaAllah..Semoga dak ada orang yang punya nama percis sama kayak punyaku..Bisa turun garansi nech..
Kemaren ada seorang temenku yang protes nama aku lebih suka pake nama Masyithah Mirza dibanding nama asliku...Menurutnya akan lebih baik jika aku menggunakn nama asli genuineku saja..Aku jadi bertanya sendiri ma diriku..."Iya ya, kenapa ya?" He..Jwabnnya sederhana...Karena aku ingin sederhana dan simpel aja...Biar mudah diingat tanpa harus mereduksi format genuinenya...Tentang apa dan bagaimanakah MIRZA, koyo`e uda aku ceritain..
Terus nama panggilanku...Ada banyak sech, tergantung siapa yang manggil...Keluarga (bapak, umik, om-om), manggil aku IIK. Keluarga laen (yang biasanya jauh manggilnya jadi ITA...Dan nama ini adalah nama populerku)..Nama laen masih banyak..Biasanya anak cadel manggil aku ICA, temen-temen ada yang TA, TATA, dan kalo temen2 NJ manggil aku Cak Der..Ada banyak kisah dan latar belakang sendiri2 dech, di balik beberapa penamaan itu...Semuanya masih aku inget banget dech, satu persatunya..
Aku dak inget pasti yang jelas pas pertengahan kelas II Aliyah, aku punya inisiatif untuk mengubah tulisan nama panggilanku menjadi EETA...(Bacanya pake ejaan Inggris, jadi double E dibacanya I; tetep ITA)..Inspirasinya dari benda jadul ayahQ yang hingga saat ini masih ada di rumah...Barag itu adalah tempat ayah naruh kumpulan kasetnya yang bejibun banyak itu...Aku dak tau namanya tapi yang jelas, di benda itu banyak tulisan dari spidol item...(Bakat nyorat-nyoret ini juga aku warisi dari ayah)...Nach, ada tulisan FAREED FARNER di situ...Aku pikir koq bagus banget, nyentrik dan keren...
Fareed ya nama ayahku..Nama aslinya FARID ANWAR...Kalo Farner, aku pernah nanya tapi jawaban ayah waktu itu dak gitu nyambung dan nyantol di otakku...Yang pasti bukan FARMER, karena ayah sama sekali dak bakat jadi petani...He, dan dari nama yang kubaca itu, aku kemudian punya inspirasi untuk memodif namaku menjadi EETA (Kalo Farid bisa jadi FAREED, yang ITA bisa jadi EETA khan)? Aku memaksudkan nama baru ini dengan berbagai hal. Yang pertama dan paling utama, aku ingin menampik anggapan umum (terutama anggapan adik cowoQ yang mengatakan bahwa nama panggilanku adalah nama pasaran)..Jadi dengan nama EETA (tulisannya dan bacaan tetep ITA), aku ingin menjadi unik dan menjadi Aku yang aku banget..Tanpa memplagiasi maupun diplagiasi...Yang kedua, biar ada unsur Inggris di namaku...I like ENglish very banget meskipun aku dak teu banyak (Dak berarti aku dak cinta bahasa sendere..), dan yang ketiga, sebagai ungkapan rasa sayangku pada ayah dan untuk menjaga kekompakan serta melestarikan hal-hal yang uda ayah temukan di masa mudanya dulu...
Nama terbaruku adalah ATEILLA...Nama itu uda lama diusulin ma Miss Yuli, guru Bhasa Inggrisku pas aku masih di Annuqayah...Tapi waktu itu aku dak mau, alasannya ga tau napa. Ngeroso bukan aku banget ajah..Tapi sekarang, setelah berjauh dan berlama, aku butuh nama lagi yang bisa aku sandingkan dengan MIRZA..Agaknya aku uda ingin modif frase EETA MIRZA dech...Biar keliatannya cukup panjang dan bisa paz gitu..Jadi aku ambil dech, dari nama belakangku...Masih belum sepopuler eeta mirza sech...Cuma ya, semoga aja pemilihan nama itu bisa membawa banyak hal berartti dalam idup aku...
Hmhm..Gitu aja ah, tentang nama...Dari dulu hingga sekarang ternyata aku punya hobbi yag sebenernya dak gitu kusadari...Aku modifin nama orla agar aku bisa ngasih something special padanya...Yang bisa dia kenang dari sebuah hal yang aku banget dan untuk kepentingan pribadi, ini merupakan salah satu narsisme yang heroik koq. he.he. Oya, bersama Ulfa, aku pernah bikin dua nama yang akhirnya jadi nama seorang anak..Nama pertama dipake anak omku (sepupuku), nama kedua dipake famili jauhku dan anak temen ayahku..
Nama pertama itu...ZENITH AKMAL ARRAYYAN (Mereka yang berhasil menyentuk kesempurnaan sehingga dapet karcis dan tiket masuk ke paradise), dan
FARDAN RIZAL ANNABIL (Seorang lelaki mulya..)
Epilognya, nama ataupun istilah adalah sebutan yang seharusnya dapat merepresentasikan keseluruhan dan keutuhan sesuatu dalam hal yang diwakilkannya. So....bersyukurlah karena orang tua kita tidak pernah main2 memberikan kita nama, maksimalkanlah doa dan usaha untuk benar-benar menjadi 'behind the text' dari nama itu, dan yang terakhir...BANGGA DWONK, SAMA NAMA SENDERE...KALO BUKAN KITA YANG BANGGA, SIAPA LAGEE? Just be whole YOU...
0 comMentz:
Posting Komentar