Uda beberapa hari ne aku ngeroso bebaaaaaaaaas dan nyantaaaaaaaai banget jalanin idup…uda mulai lebai nech, masih di awal..jadi ujianku uda kelar beberapa hari yang lalu (hari Kamis tepatnya), urusan beasiswa aku selesein esok harinya (hari Jum`at), dan urusan-urusan laen juga uda kelar..Semisal proyek dan daftar anggota di Ignatius. Jadi walaupun perjuangan emang dak akan pernah selesei, seenggaknya aku bisa refresh otak bentar dalam beberapa hari ini plus jga nyelesein beberapa hal yang s4 terbegkalai paz aku sibuk-sibuknya ujian..Semisal cucian dan setrikaan…
Kemaren dan hari ini aku kembali menikmati enaknya tidur siang…Pulez banget, andai dak dibangunin malaikat untuk shalat, rasanya aku masih ingin berlama-lama di bed..Mencari wangsit di situ..Hehehe…Rasanya emang uda lama banget dak bisa tidur dengan nyenyak..Tidur tanpa beban dan dak lagi kudu terperanjat saat masih inget, lepi blom tak matiin, tugas ada yang belum kelar, ada materi yang belum tak kuasai…dll dll…Rasanya idup jadi indah dan bermakna..(bermakna nyantai…hehehehe…)
Apa ya, yang ingin aku tulis sekarang? Oya, aku ingin nulis sedikit hal tentang…Pemadatan kata dalam puisi dn atau lagu…Jadi contohnya dulu tak sajiin..
MUDAH SAJA
Tuhan, aku berjalan
Menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku berdoa
Semoga saja
Ini terbaik untuknya
Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah
Mudah saja, bagimu…
Mudah saja, untukmu…
Andai saja..Cintamu seperti cintaku
Coba saja..Lukamu seperti lukaku..
Selang waktu berjalan
Kau kembali datang
Tanyakan keadaanku
Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Ne lagunya So7. Ya jelas lach..aku afal dan uda punya lagunya di lepi…Siapa dlu dwonk? Sheila gank gitu loch..Jadi ne lagu aku denger pertama kali di chart dahsyat…Pertama kali denger aku langsung ngendus bahwa ne lagu aku banget…Terus pas aku lagi di kamar bak Ika, aku denger ne lagu kedua kalinya dari radio…Wah..Lagunya melankolis banget..Biasanya yang paling sering buat lagu-lagu S07 adalah Erros. Aku dak tau ne lagu dia yang bikin pa ga…
Ok, langsung pada pokok pembahasan…
Bait pertama..
Aku dalam cerita ini menghampiri Tuhannya, setelah ia baru saja mengalami sebuah hal yang menyakitkan dan bikin hati dan harapannya ancur…masih dak jelas bagaimana…Yang pasti nek lagi merasa nelongso dan mellas, siapapun pazti mulai PDKT ma Tuhannya..Pi nek sik urung, sik dikasih heppi-heppi ma Tuhan, dak ada yang namanya inget ma dzat yang uda ngasih fasilitas heppi-heppi itu…(Ini berdasarkan pengalaman dewek aja..Nek ada yang dak terimo, yo..Dimaklumi wae..)
Settingnya malem pula..Malem adalah simbol kegelapan, kesendirian, juga kesepian…
Bait kedua semakin memperjelas bahwa ada seseorang di balik patah hati si aku. Di sini masih belum jelas-jelas amat..Apakah seseorang tu orang yang disayangi si aku ato nggak (SEBAB ORANG YANG PALING BERPOTENSI UNTUK MENYAKITI ADALAH ORANG YANG BEGITU DISAYANGI), ato orang yang uda ngalangin si aku untuk bahagia dan meraih mimpinya…
Namun, oops…ternyata seseorang tu adalah orang yang sudah tidak bersama si aku namun tetap mendapatkan doa dari si aku..Napa gitu ya? Indikasinya kayaknya nek gini lebih mengarah pada orang yang disayangi si aku namun karena ada beberapa alasan, si aku dan seseorang itu kemudian dak bisa bersama…(Ini terbae untuknya)…
Emang keseringan, setelah beberapa sarana komunikasi dak bisa difungsikan dengan enak, maka doa dijadikan satu-satunya kendaraan dan channel, untuk komunikasi dengan Tuhan dan atau berharap doa yang dipanjatkan akan berimbas baik pada orang yang namanya disebut dalam doa..
Ya, Tuhan emang temen curhat yang paling setia…Ketiadaannya tidak lantas melemparkan kita dalam kesendirian…Tuhan justeru merangkul kita yang mau curhat sama Dia..Keren abz emang…Kita bisa curhat apa aja, dak usah takut karea Tuhan akan selalu mendengar semua apa aja yang kita omongin…Dan dak hanya itu, Tuhan juga akan ngasih solusi masalah yang kita hadapi..Meski secara dak langsung dan beda kaya kita curhat pada sesama manusia…
Nach khan, jadi digresi…
Bait ketiga kira-kira artinya begono…
Si seseorang meminta aku untuk segera membereskan berangkas masa lalu dan beranjak menatap masa depan..masa yang uda di depan idung…Agaknya si seseorang ini dipaksa keadaan untuk ninggalin si aku…Dan sebagai gantinya, si seseorang harus menjalani kehidupan dengan nuansa dan atau orang baru…Yang jauh berbeda dengan apa yang sempat dan selalu diimpikannya…Kalu boleh milih yo, si seseorang ini agaknya dak ingin menjalani kehidupan yang kayak gono, yang dak sesuai dengan arepan dan cita-citanya..Namun ternyata ia dibuat patah arang oleh keadaan..Oleh kewajibannya di satu sisi dan keinginannya di sisi lain…
Jadi mungkin, bisa digambarin..Kalo si seseorang itu uda berhasil dan sukses memasuki kehidupan barunya…Meski awalnya dia dak suka, namun dia tetap harus memaksakan diri untuk kebaikan bersama…Seseorang ini kemudian nyuruh si aku untuk juga mencari dan memasuki kehidupan dengan nuansa baru..Mencari langit yang lebih tinggi dan mencari laut yang lebih asin…Meninggalkan tanpa harus berhenti mengenang masa lalu..Sampai di sini aku yakin, si seseorang senyatanya masih kepikiran ma si aku dan merasa bertanggungjawam dengan apa yang terjadi ma si aku…Dan dia can do nothing..Selaen nyuruh si aku melepas semua atribut masa lalu…Dan mulai merancang kehidupan baru…
Suer sampai di sini aku uda bisa bayangin keadaan maha pahit yang lebih pekat daripada kopi blandongan..hehehehehe…Hikz…
Si aku lalu ngomong…Kira2 begini..”Ya, kamu mudah saja ngomong seperti itu..Tapi aku ndak..Nek kamu ngerosone gampang, yo itu bedo karo aku…Aku dak semudah itu ngelakuin dan ngerelain semuanya…”
Masalahnya cuma satu,,,(ne di bait berikutnya…)
“Karena kadar dan rasa kita berbeda..Kamu dak sesayang aku sayangin kamu…Kamu dak punya luka yang seperih aku..Makanya kamu mudah banget ngomong kaya gitu…Mudah banget nyuruh aku ngelepas semua yang uda aku genggam!!! Coba aja kamu bisa rasain gimana sayangnya aku ma kamu, gimana perihnya pedih luka ini saat kamu harus pergi dari aku!! Andai kamu bisa merasakan semuanya…Kamu dak bisa seenak dan semudah itu ngomong yang demikian…”
Emang lukanya orang ninggalin dengan orang yang ditinggalin parah mana ya? Ya, pasti lebih parah yang dak dikasih obat merah dan dak dirawat…
Emang siapa sich, yang bisa menilai sejauh dan sebesar mana perasan seseorang? Dari perhatiannya? Toh perhatian dak ada yang abadai dan bertahan…(dak kayak perhatiannya Allah ya?) Dari pengorbanan? (Yakin dak ada pamrih?)…Lalu dari apa? Allah a`lam aku pikir..Karena semua yang dilakuin dak tentu mencerminkan apa yang ada di hati..Bisa aja manusia sok-sok maniez di depan seseorang padahal di atinya ngedumel never ending…Pda waktu yang sama, bisa aja ada orang yang sok benci sok ndak peduli ma orang laen yang sebenernya sangaat banget ia sayangi..Hayo…
Jadi prediksiku, si aku mpe ngomong kayak gene bukan karena dia meragukan cinta si seseorang..Ia lebih kebawa perasaan dan kurang siap menerima kenyataan pahit yang mau dak mau harus dilewatinya..Aku juga sangat dikuasai oleh luka yang meradang di sekujur hatinya..Ia merasa teraniaya banget…Mpe dia berpikir bahwa nila perpisahan dan kenyataan itu dapat sekaligus merusak dan menumpahkan sebelanga susu yang uda dia kumpulin setetes demi setetes..
Dan cerita pun dicut….
Setelah kejadian menggetirkan itu, setelah si aku maupun si seseorang sama-sama menjalani kehidupan yang jauh berbeda dengan apa yang sempat mereka impikan…Tuhan kembali mempertemukan mereka. Tuhan tentu punya rencana dan maksud tersendiri napa mempertmukan dua anak manusia ini…Tentu bukan untuk menggali dan memerihkan luka yang sudah terlanjur bersarang di hati dan jiwa mereka…
Digambarkan bahwa si seseorang kembali datang…Ne dak berarti bahwa si seseorang nemuin si aku..Karena yang ngomong dalam hal ini emang si aku..Jadi wajar nek bahasanya gini…Mereka yo bisa ketemu dak sengaja ato karena urusan apalah..Yang jelas mereka ketemu dan..WHAT HAPPEN NEXT IS…
Si aku masih jaim ato gimana…Mungkin dia juga masih terkontaminasi oleh luka yang barangkali belum dan tidak akan pernah sembuh…Jadi paz si seseorang nanyain gimna kabar si aku, si aku malah jawab judes…”siape elo, nanya-nanya keadaan gue?” Ya jelas si seseorang kecewa diomongin kayak gitu..Uda nanya bae2, malah jawabannya kayak gono. Sapa yang dak kesel coba? Tapi pertanyaan ini cukup buktiin kalo si seseorang senyatanya masih sll kepikiran ma si aku..Cuma dia dak dibisakan oleh keadaan…Kasian banget tau dak si…
Aku cukup faham napa si aku kudu ngomong kayak gono..Si aku sebenarnya tau bahwa ia hanya akan mendapat sesal dengan perkataanya itu…Momen yang ia tunggu-tunggu…Namun ternyata ia ludahi dengan amarah dan ketakmampuannya membendung aneka perasaan saat ketemu si seseorang…Ya, dan luka itu kemudian semakin berkembang biak dan menggerogoti seluruh sendi-sendi hatinya..
Dan setrerusnya dah…
Mataku uda beraaaaaaaaaat banget untuk melek…
Jadi sebagai catatan akhir, baik puisi maupun lagu adalah dua narasi yang mesnyaratkan adanya pemadatan makna…Bagaimana dengan dua buah kata aja, bisa ditafsirkan dengan dua puluh paragraf misalnya..Setiap orang punya pandangan berbeda-beda..Sehingga tafsiran mereka pun sangat mungkin untuk berbeda…Dan ini juga tergantung kemampuan mereka untuk melakukan improvisasi dan reproduksi gagasan..memhami diksi dan intrinsik narasi untuk bisa menyajikan parafrase yang setidaknya memadai dan represetatif…
Istilah kerennya…Talk Less, Do (interpret and improve) more…
Orang yang memahami filosofi lagu dan atau puisi adalah orang yang bisa TLDM…Wah..wah…uda kacau dunia imajiku ne…
Selamat Malam, semua…
22.22. June 7, 2009
Kemaren dan hari ini aku kembali menikmati enaknya tidur siang…Pulez banget, andai dak dibangunin malaikat untuk shalat, rasanya aku masih ingin berlama-lama di bed..Mencari wangsit di situ..Hehehe…Rasanya emang uda lama banget dak bisa tidur dengan nyenyak..Tidur tanpa beban dan dak lagi kudu terperanjat saat masih inget, lepi blom tak matiin, tugas ada yang belum kelar, ada materi yang belum tak kuasai…dll dll…Rasanya idup jadi indah dan bermakna..(bermakna nyantai…hehehehe…)
Apa ya, yang ingin aku tulis sekarang? Oya, aku ingin nulis sedikit hal tentang…Pemadatan kata dalam puisi dn atau lagu…Jadi contohnya dulu tak sajiin..
MUDAH SAJA
Tuhan, aku berjalan
Menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku berdoa
Semoga saja
Ini terbaik untuknya
Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah
Mudah saja, bagimu…
Mudah saja, untukmu…
Andai saja..Cintamu seperti cintaku
Coba saja..Lukamu seperti lukaku..
Selang waktu berjalan
Kau kembali datang
Tanyakan keadaanku
Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Ne lagunya So7. Ya jelas lach..aku afal dan uda punya lagunya di lepi…Siapa dlu dwonk? Sheila gank gitu loch..Jadi ne lagu aku denger pertama kali di chart dahsyat…Pertama kali denger aku langsung ngendus bahwa ne lagu aku banget…Terus pas aku lagi di kamar bak Ika, aku denger ne lagu kedua kalinya dari radio…Wah..Lagunya melankolis banget..Biasanya yang paling sering buat lagu-lagu S07 adalah Erros. Aku dak tau ne lagu dia yang bikin pa ga…
Ok, langsung pada pokok pembahasan…
Bait pertama..
Aku dalam cerita ini menghampiri Tuhannya, setelah ia baru saja mengalami sebuah hal yang menyakitkan dan bikin hati dan harapannya ancur…masih dak jelas bagaimana…Yang pasti nek lagi merasa nelongso dan mellas, siapapun pazti mulai PDKT ma Tuhannya..Pi nek sik urung, sik dikasih heppi-heppi ma Tuhan, dak ada yang namanya inget ma dzat yang uda ngasih fasilitas heppi-heppi itu…(Ini berdasarkan pengalaman dewek aja..Nek ada yang dak terimo, yo..Dimaklumi wae..)
Settingnya malem pula..Malem adalah simbol kegelapan, kesendirian, juga kesepian…
Bait kedua semakin memperjelas bahwa ada seseorang di balik patah hati si aku. Di sini masih belum jelas-jelas amat..Apakah seseorang tu orang yang disayangi si aku ato nggak (SEBAB ORANG YANG PALING BERPOTENSI UNTUK MENYAKITI ADALAH ORANG YANG BEGITU DISAYANGI), ato orang yang uda ngalangin si aku untuk bahagia dan meraih mimpinya…
Namun, oops…ternyata seseorang tu adalah orang yang sudah tidak bersama si aku namun tetap mendapatkan doa dari si aku..Napa gitu ya? Indikasinya kayaknya nek gini lebih mengarah pada orang yang disayangi si aku namun karena ada beberapa alasan, si aku dan seseorang itu kemudian dak bisa bersama…(Ini terbae untuknya)…
Emang keseringan, setelah beberapa sarana komunikasi dak bisa difungsikan dengan enak, maka doa dijadikan satu-satunya kendaraan dan channel, untuk komunikasi dengan Tuhan dan atau berharap doa yang dipanjatkan akan berimbas baik pada orang yang namanya disebut dalam doa..
Ya, Tuhan emang temen curhat yang paling setia…Ketiadaannya tidak lantas melemparkan kita dalam kesendirian…Tuhan justeru merangkul kita yang mau curhat sama Dia..Keren abz emang…Kita bisa curhat apa aja, dak usah takut karea Tuhan akan selalu mendengar semua apa aja yang kita omongin…Dan dak hanya itu, Tuhan juga akan ngasih solusi masalah yang kita hadapi..Meski secara dak langsung dan beda kaya kita curhat pada sesama manusia…
Nach khan, jadi digresi…
Bait ketiga kira-kira artinya begono…
Si seseorang meminta aku untuk segera membereskan berangkas masa lalu dan beranjak menatap masa depan..masa yang uda di depan idung…Agaknya si seseorang ini dipaksa keadaan untuk ninggalin si aku…Dan sebagai gantinya, si seseorang harus menjalani kehidupan dengan nuansa dan atau orang baru…Yang jauh berbeda dengan apa yang sempat dan selalu diimpikannya…Kalu boleh milih yo, si seseorang ini agaknya dak ingin menjalani kehidupan yang kayak gono, yang dak sesuai dengan arepan dan cita-citanya..Namun ternyata ia dibuat patah arang oleh keadaan..Oleh kewajibannya di satu sisi dan keinginannya di sisi lain…
Jadi mungkin, bisa digambarin..Kalo si seseorang itu uda berhasil dan sukses memasuki kehidupan barunya…Meski awalnya dia dak suka, namun dia tetap harus memaksakan diri untuk kebaikan bersama…Seseorang ini kemudian nyuruh si aku untuk juga mencari dan memasuki kehidupan dengan nuansa baru..Mencari langit yang lebih tinggi dan mencari laut yang lebih asin…Meninggalkan tanpa harus berhenti mengenang masa lalu..Sampai di sini aku yakin, si seseorang senyatanya masih kepikiran ma si aku dan merasa bertanggungjawam dengan apa yang terjadi ma si aku…Dan dia can do nothing..Selaen nyuruh si aku melepas semua atribut masa lalu…Dan mulai merancang kehidupan baru…
Suer sampai di sini aku uda bisa bayangin keadaan maha pahit yang lebih pekat daripada kopi blandongan..hehehehehe…Hikz…
Si aku lalu ngomong…Kira2 begini..”Ya, kamu mudah saja ngomong seperti itu..Tapi aku ndak..Nek kamu ngerosone gampang, yo itu bedo karo aku…Aku dak semudah itu ngelakuin dan ngerelain semuanya…”
Masalahnya cuma satu,,,(ne di bait berikutnya…)
“Karena kadar dan rasa kita berbeda..Kamu dak sesayang aku sayangin kamu…Kamu dak punya luka yang seperih aku..Makanya kamu mudah banget ngomong kaya gitu…Mudah banget nyuruh aku ngelepas semua yang uda aku genggam!!! Coba aja kamu bisa rasain gimana sayangnya aku ma kamu, gimana perihnya pedih luka ini saat kamu harus pergi dari aku!! Andai kamu bisa merasakan semuanya…Kamu dak bisa seenak dan semudah itu ngomong yang demikian…”
Emang lukanya orang ninggalin dengan orang yang ditinggalin parah mana ya? Ya, pasti lebih parah yang dak dikasih obat merah dan dak dirawat…
Emang siapa sich, yang bisa menilai sejauh dan sebesar mana perasan seseorang? Dari perhatiannya? Toh perhatian dak ada yang abadai dan bertahan…(dak kayak perhatiannya Allah ya?) Dari pengorbanan? (Yakin dak ada pamrih?)…Lalu dari apa? Allah a`lam aku pikir..Karena semua yang dilakuin dak tentu mencerminkan apa yang ada di hati..Bisa aja manusia sok-sok maniez di depan seseorang padahal di atinya ngedumel never ending…Pda waktu yang sama, bisa aja ada orang yang sok benci sok ndak peduli ma orang laen yang sebenernya sangaat banget ia sayangi..Hayo…
Jadi prediksiku, si aku mpe ngomong kayak gene bukan karena dia meragukan cinta si seseorang..Ia lebih kebawa perasaan dan kurang siap menerima kenyataan pahit yang mau dak mau harus dilewatinya..Aku juga sangat dikuasai oleh luka yang meradang di sekujur hatinya..Ia merasa teraniaya banget…Mpe dia berpikir bahwa nila perpisahan dan kenyataan itu dapat sekaligus merusak dan menumpahkan sebelanga susu yang uda dia kumpulin setetes demi setetes..
Dan cerita pun dicut….
Setelah kejadian menggetirkan itu, setelah si aku maupun si seseorang sama-sama menjalani kehidupan yang jauh berbeda dengan apa yang sempat mereka impikan…Tuhan kembali mempertemukan mereka. Tuhan tentu punya rencana dan maksud tersendiri napa mempertmukan dua anak manusia ini…Tentu bukan untuk menggali dan memerihkan luka yang sudah terlanjur bersarang di hati dan jiwa mereka…
Digambarkan bahwa si seseorang kembali datang…Ne dak berarti bahwa si seseorang nemuin si aku..Karena yang ngomong dalam hal ini emang si aku..Jadi wajar nek bahasanya gini…Mereka yo bisa ketemu dak sengaja ato karena urusan apalah..Yang jelas mereka ketemu dan..WHAT HAPPEN NEXT IS…
Si aku masih jaim ato gimana…Mungkin dia juga masih terkontaminasi oleh luka yang barangkali belum dan tidak akan pernah sembuh…Jadi paz si seseorang nanyain gimna kabar si aku, si aku malah jawab judes…”siape elo, nanya-nanya keadaan gue?” Ya jelas si seseorang kecewa diomongin kayak gitu..Uda nanya bae2, malah jawabannya kayak gono. Sapa yang dak kesel coba? Tapi pertanyaan ini cukup buktiin kalo si seseorang senyatanya masih sll kepikiran ma si aku..Cuma dia dak dibisakan oleh keadaan…Kasian banget tau dak si…
Aku cukup faham napa si aku kudu ngomong kayak gono..Si aku sebenarnya tau bahwa ia hanya akan mendapat sesal dengan perkataanya itu…Momen yang ia tunggu-tunggu…Namun ternyata ia ludahi dengan amarah dan ketakmampuannya membendung aneka perasaan saat ketemu si seseorang…Ya, dan luka itu kemudian semakin berkembang biak dan menggerogoti seluruh sendi-sendi hatinya..
Dan setrerusnya dah…
Mataku uda beraaaaaaaaaat banget untuk melek…
Jadi sebagai catatan akhir, baik puisi maupun lagu adalah dua narasi yang mesnyaratkan adanya pemadatan makna…Bagaimana dengan dua buah kata aja, bisa ditafsirkan dengan dua puluh paragraf misalnya..Setiap orang punya pandangan berbeda-beda..Sehingga tafsiran mereka pun sangat mungkin untuk berbeda…Dan ini juga tergantung kemampuan mereka untuk melakukan improvisasi dan reproduksi gagasan..memhami diksi dan intrinsik narasi untuk bisa menyajikan parafrase yang setidaknya memadai dan represetatif…
Istilah kerennya…Talk Less, Do (interpret and improve) more…
Orang yang memahami filosofi lagu dan atau puisi adalah orang yang bisa TLDM…Wah..wah…uda kacau dunia imajiku ne…
Selamat Malam, semua…
22.22. June 7, 2009