25 Juli 2010, berarti uda dua pekan aku menikmati MK wajib 4 SKS yang dibebankan kepada semua mahasiswa S1. Dua pekan berlalu, berarti tinggal enam pekanan lagi babakan ini akan selesai. Entah mengapa aku selalu merasadiburu waktu dan menunggu kapan hari terakhir itu akan darang. Dalam hal ini, aku memang agak menyayangkan sikapku yang cukup sulit untuk bersosialisasi dengan orang baru yang otomatis juga memiliki karakteristik yang belum banyak kuketahui. Sikap—atau kebiasaan—yang kedua adalah ketidakmampuanku untuk bersikap manis di depan orang yang tidak aku senangi. Mentog2nya, aku hanya diam tanpa berekspresi saat berhadapan. Aku pikir cara ini lebih aman dibanding aku harus susah-susah nyemprot dan membuang energiku untuk menunjukkan bahwa aku tidak suka pada seseorang. Dan paling maksimalnya, sikap burukku ini adalah nyeletuk di hadapan seseorang tersebut dan maen belakang.
Sebenere wajar ajah jika kemudian aku merasakan banyak hal yang berbeda dengan kondisi hati dan keadaan yang terjadi di sekelilingku. Aku hanya tidak terbiasa berkompromi dengan sikap dan sifat temen-temen baruku yang mungkin sudah menjadi trademarknya. Di kelas, aku bisa berkompromi dengan sifat Ayu yang manja, dengan Unyil yang—kala itu—terlalu manut ma cowonya, serta arogansi-arogansi temenku dalam sesi diskusi dan dialog. Aku bisa berkompromi dengan semua keadaan yang tidak menyamankan itu setelah sekian lama mencoba menyelami mereka. Aku kemudian tau bahwa pada awalnya, ciri khas setiap orang tidaklah selalu menyenangkan di mata orang lain. Tapi dengan berjalannya waktu, kemauan untuk berpikir kompromistis, serta keinginan untuk berpikiran luas sedikit banyak berhasil membuat aku lebur dalam karakter-karakter temen2ku..
Jadi sebenere tidak perlu terlalu diherankan jika kemudian aku masih merasa gerah dengan kebiasaan atau sikap temen-temen baruku. Aku hanya tidak terbiasa, dan untuk hal ini aku sebenernya tidak harus terlalu ambil pusing, sebab SANGAT MUNGKIN temen-temen baruku juga tidak menyukai sikap maupun kebiasaanku. Jadi sebenerenya impas ajah…Setiap orang masih berada dalam tahap awal-awal kompromi dengan suasana dan orang-orang baru.
Otya, tentang judul di atas,,aku sebenernya mulai mergukan banyak hal. yang pertama aku merasa bahwa MK 4 SKS adalah MK yang menuntut curahan perhatian dan forsir otak serta tenaga yang tidak main-main. Aku tentu tidak akan pernah melupakan MK-MK berSKS lebih dari 2 yang cukup supportif dalam membuat aku sebagai akademisi kagok yang taunya hanya berkutat dengan lembaran-lembaran yang bagiku sangat membosankan. MK Bahasa Inggris, smt 2 dengan pengampu Pak Yusron. Bukan main melelahkan, meski hasilnya juga sangat menggembirakan. Hehehehe. Terus MK Bahasa Arab Pak Mustaqim, juga di semester II dan MK MPH semester kemarin yang bener-bener melelahkan…..
Jadi seharusnya, dalam pikiranku sebelumnya, Kuliah Lapangan yang bernama KKN ini juga akan semelelahkan seperti MK-MK yang pernah aku ambil itu. Oooppss, tapi ternyata kelelahan hanya berada dalam aktivitas bolak-balek kos-beskemp yang aku lakukan tiap hari. Mentog di situ. Ya, sementara bisa kukatakan bahwa semuanya masih mentog di situ. Sampae di beskemp, aku kebanyakan diem, tura-turu ga jelas, dan paling mentog ol. Kalo lagi bagian piket ajah, aku baru ngasih bimbel atau ngajari TPA. Selain itu masih ada lagi acara-acara RW setempat yang jane tidak terlalu padat. Jadi kesimpulannya, KKN ITU NYANTAI BANGET…
Keadaan yang demikian ini sangatlah suportif pada aku yang memiliki tensi kemalasan di atas rata-rata. Jadinya ya…aku merasa belum merasakan KKN yang sesungguhnya. Dan penyebabnya bisa jadi banyak hal. yang pertama akunya yang terlalu malas, dan yang kedua keadaan yang juga mendukung. Dua faktor ini bisa saja sama-sama bener. Tapi PR urgentku sebenernya adalah berdamai dengan diri dan kemalasanku sendiri. Aku sudah bisa membayangkan bahwa suatu hari nanti, aku akan menyesal karena tidak mengoptimalkan waktu satu setengah bulan ini. Ya, prediksi itu ada..meskipun tensi kemalasanku sangat banget mengalahkannya. Aku masih hanya berpangku tangan dan melakukan pekerjaan sekenanya…
Aku bahkan merasa produktivitasku malah menurun drastis di tempat yang sebenernya bisa aku maksimalkan dengan baik itu. Sebuah buku yang selalu kutaruh dalam tas ke manapun aku pergi itu bahkan belum aku sentuh sama sekali. Padahal aku tau, aku harus segera menyelesaikan tugasku secepatnya sebelum aku disibukkan dengan berbagai hal lain. Aku merasa sulit untuk bisa akrab dengan lingkungan sekitarku. Dengan dinding-dinding kamar yang baru, dengan aroma yang sama sekali baru, dengan asap rokok yang kerap mengepul, dengan tuts-tuts yang belum aku kenal dan dia pun belum mengenalku, dan semuanya. Sebab itulah kemudian, temen-temen baruku mencium gelagatku yang selalu bersorak kegirangan setiap mendengar kata P-U-L-A-N-G. ya, sebab aku sangat merindukan romantikaku dengan kamarku, dengan dinding-dindingnya, dengan warnanya yang acak adut, dengan keadaannya yang tidak selalu rapi, dengan langit-langit yang kerap aku ajak bicara, dan dengan semua keadaan yang sudah lama mengenalku….
Tentang cerita di tempat KKNku, utamanya di beskemp, belum ada banyak hal yang berubah. Semuanya masih normal seperti biasa. Roby sudah mulai memiliki temen yang juga ikut bermalam di kamar sempit itu…Selalu ada yang mengubah dan mengupdate papan putih dan menggantinya dengan nama-nama baru setiap harii. Belakangan aku juga merasa was-was karena beredarnya isu-isu yang tidak mengenakkan seputar pembacokan atau apalah namanya yang kabarnya sudah menjamah daerahku. Sebab itu pulalah, kemarin malam (23/7/10) aku pulang beriringan dengan tiga motor, yakni motor Paijo, Wildone, dan Huda. Sugestku bener-bener akan melayang ke mana-mana mendengar kata pembacokan. Mau ngapa-ngapain kerasa was-was. Semalem (24/7/10) juga aku ma Vita pulang beriringan dengan motor Paijo. Ya ga gitu takut sich, karena pas itu Malam Minggu jadi jalanan cukup ramai.
Saat ini, aku boleh-boleh aja menunggu kapan masa KKN ini akan selesai. Tapi jauuuuuuuuuuuuuuh di bilik kejujuranku, aku pun yakin, suatu saat akan ada alasan yang membuat aku merindukan masa-masa ini. Dan aku belum tau alasan itu apa. Hehehehe.
0 comMentz:
Posting Komentar