Uda lama ga blogging. Sebelum virus 3 idiots berkurang pengaruhnya di otakku, gada salahnya dikeburuin nulis ne catatan. Btw otw, di Jogja lagi demam virus 3 idiots. Ga hanya di kosku, anak kampus juga pada ramai ngebincangin. Khusus anak kelas THB 2007, aku sudah melakukan promosi besar-besaran…dan hasilnya sangat mencerahkan. Oya, kabarnya deket2 ne akan ada dua acara yang bakal ngupas pilem keren ini. Pas browsing di internet, aku juga banyak dapat info bahwa filem ini sukses menyedot buanyak banget perhatian. Kwul emang. Banget…
Ok, biar ga terlalu lama, aku langsung nulis aja kale ye…
Ada salah satu situs yang mengatakan bahwa Rancho, Farhan, dan Raju adalah mahasiswa bengal dan bisa dikatakan nakal. Sebenernya ndak gitu banget siy…Maksud aku hal-hal usil yang mereka lakukan itu bisa dibilang WAJAR. Jangan terlalu normatif lah, dalam masalah ini. Jadi, hal usil pertama yang dilakukan ketiga sahabat ini adalah nyusup ke sebuah pernikahan. Kalo masalah nysusup ne, sebenere ga terlalu merugikan. Hehehe, mentang-mentang aku pernah nyusup ke tempat terlarang dengan dalih sedang tidak punya uang dan pihak penyelenggara maupun pihak pengelola tidak akan terlalu rugi jika ada seorang pengunjung yang ga bayar HTM. Jadi pas itu, Rancho dkk, dengan inisiatif Rancho—yang mengatakan bahwa the thing we have to be owned is UNIFORM—berhasi menyusup ke sebuah pernikahan. Agaknya pas itu di gedung, bukan di rumah pribadi..
Sial banget, ternyata yang punya gawe di acara nikahan itu adalah rektor ICE, tempat mereka kuliah. Bayangin ajah misalnya aku nyusup ke pernikahan putrinya Pak Amin dulu…Di MP. Hahahaha. Dan yang lebih memalukan, ternyata penyamaran mereka bertiga ketauan LANGSUNG oleh pak Rektor melalui perantara Phia, putri kedua rektor yang belakangan akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Pas itu yang nikah si Moona, kakak Phia. Di pernikahan inilah Rancho pertama kali melihat Phia. Dan ya..mungkin karena chemistry-nya dapet, kecantikan Phia menginisiasi akal Rancho untuk bekerja, mempermalukan tunangan Phia—yang namnya Suhais—yang alamaaaaaaaaaak…matre banget. Rancho bahkan mengatakan bahwa si Suhais bukanlah manusia, bahkan lebih rendah dibanding keledai, tapi hanya list harga-harga..
Ketauan nyusup di pernikahan tanpa undangan dan –yang lebih memalukan lagi—juga tidak ngasih amplop untuk return investment, ketiga sahabat ini kena marah. Tapi dasar Rancho, dia masih muter2 cari alasan ke mana-mana. Sok-sokan bilang kalo mereka bertiga adalah wakil ilmuan. Oon banget emang, cuma yang perlu diingat, momen ini barangkali dijadikan cambuk bagi Rancho untuk bener-bener menggoalkan keinginannya membuat inventer, sebuah alat yang amat sangat berjasa bagi Moona. Loh, koq bisa? Ntar dah ya..ceritanya…Belum puas memalukan tiga mahasiswanya, Virus si rektor keesokan harinya memanggil Raju dan Farhan. Tanpa Rancho…Ya, di mana-mana feodalisme selalu berhasil merentangkan sayapnya. Agaknya si Virus ini tidak mau terlalu bersentuhan dengan Rancho karena ayah Rancho adalah orang terpandang –yang barangkali menjadi penyumbang terbesar kepada PT itu—yang sangat berbeda dengan orang tua Raju dan bahkan Farhan..
Dan ini bukan kali pertamanya Raju dan Faran berurusan dengan si Virus. Sebelumnya, mereka uda pernah ‘kena’ ma si rektor yang alamakkk begitu kompetitif ini saat tragedi PRERAJULISATION dan FARHANINTRATE. Tragedi in erat kaitannya dengan kisah Joy Lobo dan helikopter pengintainya. Dua kali berurusan dengan rektor, si Raju mulai kapok juga. Ia mengikuti saran si rektor untuk pindah kamar dan tidak lagi berteman dan mengekor Rancho. Aku sangat memahami kekahawatiran Raju, sehingga dalam hal ini aku sebenere tidak begitu menyalahkan Raju, sebab keadaan memang memaksanya demikian. Karakternya yang juga begitu kental dan dominan juga berpengaruh hingga akhirnya dia mengambil keputusan untuk menjauhi Rancho dan bergabung dengan si Chatur Ramalingam. Mahasisw yang sebenere pinter namun oon ini tak dinyana ternyata juga memiliki sifat licik. Ya, sebab dia berpandangan bahwa, untuk mendapatkan nilai yang tinggi dalam ujian, dia tidak hanya harus belajar semaksimal mungkin, namun juga dengan menjeblokkan nilai temen laen. Dan untuk mengukuhkan teorinya ini, si Chatut mengganggu konsentrasi temen2nya dengan menyisipkan majalan porno di pintu masing-masing..
Dan untuk membalas dan memberi pelajaran pada si Chatur dan menyelematkan Raju, Rancho pun berinisiatif untuk bikin ulah pada momen Teacher’s day..tapi kali ini ia hanya bersama dengan Farhan, sebab dia masih jaga jarak dengan Raju. Keren banget pas perayaan ne…Rancho membuat senjata (atau lebih enaknya dikatakan bumerang) yang biasa digunakan Chatur bisa memakan si Chatur sendiri. Adil banget, bahkan kurang..Dan semuanya memang fair, minimal sebagai pelajaran bagi Chatur biar dia dak selalu punya nalar desktruktif dan SMOS (Senang Melihat Orang Susah dan Susah Melihat Orang Senang)…Meski emang kasian Chaturnya juga. Tapi aku jadi inget teori bahwa pembalasan itu kadang bahkan harus lebih sadis dibanding perbuatan awal. Seperti kalo kita bales nyubit seseorang yang awanya nyubit kita, maka cubitan kedua harus lebih MENYAKITKAN!! Heheheheh. Oya, lupa, untuk mensukseskan rencananya ini, si Rancho juga sempat mengusili si librarian yang waktu itu membantu Chatur bikin pidatonya…Hanya keusilan kecil sich, menurutku,..dima’fu buanget…
Sayang kejadian itu belum bisa menyadarkan Raju bahwa orang yang sekamar dengannya adalah orang yang seharusnya ia jauhi. Raju baru menyadari hal ini ketika Rancho sukses menolong ayahnya yang saat itu tengah sekarat..Pas itu Rancho bareng ma Phia dengan skuter merah yang kemudian menjadi ikon kiah cinta Rancho dan Phia. Tentang kisah cinta, ntar ajah ceritanya…
Nah..hal usil selanjutnya adalah pengalaman saat ujian…Pas itu, ketiga sahabat ini telat datang karena mereka kesiangan di rumah sakit, jagain ayane Raju. Dengan skuter Phia dan wajah yang masih kental dengan nuansa bangun tidur, ketiganya berangkat ke kampus. Sampai di sana, ujian sudah lama dimulai. Dan dengan waktu yang tersisa, mereka berdarah-darah ngerjakan soal. Jadi inget ma pengalaman pribadi, yang tak perlu diekspos lebih rigid di forum ini…hehehe…Karena datengnya telat, pantas juga jika selesenya juga telat. Dan sayang, si pengawas ujian gamau toleran dan kompromoi. Beliau tidak mau menerima kertas ujian yang diberikan tiga sahabat ini. Aku inget pas di kampus lagi ujian, biasanya aku dkk suka berburu pengawas yang tengah menuju ruang smart room (sekretariat pengawas ujian) denan tujuan memberikan kertas ujian yang telat dikumpulin…Karena waktu yang tidak bersahabat.
Rancho lebih nekat dan lebih cerdas dibanding aku dkk yan taunya hanya berburu menjajaki langkah pengawas ujian yang kadang sok-sok lebay..Dia mengacak setumpuk kertas—jawaban peserta ujian yang dikumpulkan ontime—dan mencampurnya dengan miliknya serta dua sahabatnya agar tiga lembar jawaban tersebut bisa diterima. Dan akhirnya memang diterima, meski harus dengan paksaan dan mengoonkan pengawas ujian yang kumisnya lucu banget…nah suruh siapa si pengawas gatau NIM –apalagi nama—ketiga sahabat ini, akhirnya ia dengan sukses didolimi. Nah kalo begitu, ICE kalah dwonk, ma kampusku. Kampusku khan memberlakukan yang namanya daftar hadir,,,jadi ketika lembar jawaban dikumpulin dan ada tiga orang yang belum ngumpulin, bisa diketahui dengan mudah hanya dengan ngeliat daftar hadir (nomor urut peserta ujian)…Heheheheheheh…Aku suka banget ngeliat ekspresi si Farhan yang pas itu lagi kumat oonnya…Ga bisa digambarkan dengan kata-kata pokoe..
Keusilan selanjutnya, yang mungkin menjadi keusilan yang paling gaswat adalah…Saat ketiga sahabat ini mendatangi rumah si rektor. Awalnya memang untuk mendampingi Rancho yang akan mengekspresikan sesuatu pada Phia, tapi ternyata Raju dan Farhan mengencingi pintu rumah si rektor…Agaknya di India, ritual mengencingi pintu ini sudah membumi dan sering digunakan untuk mengekspresikan ketidaksenangan –atau bahkan kebencian—pada seseorang whose door is piped. Hehehe…Raju dan Farhan hari itu emang dimaluin abis-abisan ma si rektor di depan semua mahasiswa. Dipermaluin dengan hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang rektor. Ya dak seharusnya lah, rektor kayak ngono. Bukannya ngayomi, ne rektor malah bikin mahasiswanya yang lemah semakin lemah…Ga baik itu…Apalagi saat itu si Virus juga tidak menanggapi pertanyaan yang sangats serius ditanyakan oleh Raju dan Farhan.
Dan yang terakhir, berdalih everything is fair in love and war, Farhan dan Rancho nekat memasuki ruang kerja si rektor dengan kunci duplikat yang diberikan Phia..Pas itu si rektor ingin mengagalkan ujian Raju—karena merasa kalah taruhan dengan Rancho bahwa Raju selamanya tidak akan mendapat pekerjaan—dengan membuat soal yang khusus untuk Raju. Prediksinya, sola itu akan sangat sulit dikerjakan oleh Raju yang otaknya pas-pasan…Mau ga mau, R2 berupaya menyelamatkan ujian Raju dengan cara menyusup ke ruang rektor tu..Sayang kemudian ketauan dan akhirnya….
(To be continued..)
0 comMentz:
Posting Komentar