RSS

Jumat, 24 September 2010

Kkn berakhiiiiiiiiiiiiiirrrr…

Dan seperti yang telah ditunggu-tunggu, masa-masa KKN itu bener-bener usai. Selesai, berakhir, dan tak akan ada lagi, insya Allah. Akhir bulan Agustus lalu sekaligus menjadi momentum berakhirnya masa karantina itu. Rasanya beraneka. Bahagia dan juga sedih plus lelah yang pasti ada. Bahagianya karena banyak hal yang akan kembali seperti semula sebelum episode KKN tergelar. Sedihnya ya karena merasa akan cukup sulit kembali pada habitat asal dan melepaskan rutinitas yang mulai menubuh dengan hati. Ya, seperti biasalah, alur hidup kadang selalu menjauh dari kata inovasi dan dinamika..

Well, satu hal yang bikin males dan cape setelah berakhirnya masa-masa KKN adalah karena semua anggota dan peserta, tidak terkecuali daku dengan diriku sendiri harus melaporkan banyak hal yang telah terlakoni selama KKN. Laporan formal istilahnya, sebab memang KKN berurusan dengan lembaga formal. Ya LPM Kampus lah, kelurahan, kecamatan, bahkan jugaaaa..mmmm…pihak pemkot. Dalam hal ini aku cukup banget merasa kewalahan saat harus memaksimalkan jumlah halaman pada laporan akhir di angka 20 halaman. Yayayaya, aku mengrti pihak LPM maupun DPLku akan kewalahan jika harus membaca setumpuk laporan yang tidak hanya dimiliki oleh seorang peserta. Itu mungkin alasan terkuat kenapa harus ada pembatasan halaman demikian. Namun taukah bahwa, di balik alasan efektivitas itu, hal ini tak ubahnya dengan pembatasan kreativitas???

Hohohoho…Bukan maksudku sombong atau berlagak bagaimana. Tapi memang pada kenyataannya, cerita 50 hari tak bisa dirangkum dan digambarkan dengan 20 halaman, spasi ganda pula. Tapi yang namanya aturan baku, willy nilly, harus diikuti. Sebab jika tidak, aku harus menghadapi resiko tidak mengenakkan yang seharusnya tidak pernah aku dapatkan. Dan sebab itulah, aku kemudian berpikir bahwa masih ada banyak media lain yang bisa dan pantas dijadikan wadah untuk menampung itu semua..Cerita 50 hari tidak 24 jam perhari yang mungkin akan menjadi kenangan dalam hidup masing-masing pelakunya.

Aku pribadi yakin, semenyenangkan apapun masa-masa KKN, tidak akan ada orang yang mau melakukan KKN dua kali alias tidak lulus dan harus ngulang lagi pada semeseter atau bahkan taun berikutnya. NOT ANYONE. Bahkan orang yang terlibat cinta lokasi sekalipun. Mengapa begitu? Ya, sebab selain menyenagkan, KKN juga melelahkan. Dan itu sudah harga mati bagi kuliah lapangan dengan bobot 4 SKS. Jadi, untuk kembali mengulang dari awal hingga akhir, dengan suasana dan orang yang mungkin sangat amat jauh berbeda dengan episode pertama, aku yakin tak ada seorangpun yang mau. Dalam hidup, kita terkadang mengandaikan untuk bisa sekali lagi mengulang kenangan indah yang berkesan dalam di hati. Tapi ya, setiap kejadian tidak pernah terulang sama dalam waktu, keadaan, dan tempat yang persis sama. Jadi tidak mungkin mengharapkan adanya repetisi yang sepenuhnya dari episode2 kehidupan. Semanis apapun itu. Gitu juga dengan kenangan menyakitkan atau…apa yang biasa dikatakan dengan kenangan pahit. Sekuat apapun kita ingin berlari dan meninggalkannya, ia tetap akan ada dalam ingatan dan pikiran, selama kita belum mengikhlaskannya. Memang begitulah adanya. Dan tulisan ini sudah mulai menunjukkan digresi yang amat banget jaaaaaaaaaauh. Kenangan pahit juga mungkin saja terulang lagi. Hal ini akan memunculkan trauma dengan tensi yang berbeda-beda pada masing-masing orang. Namun begitu, baik kenangan manis maupun kenangan pahit, keduanya hanya membutuhkan satu hal, yakni JIWA YANG BESAR.

Tentang KKN, bahkan apapun itu, semuanya bisa berubah dalam jangka waktu yang amat singkat dan sebentar. Seperti dalam film Bandung With Love, waktu enam hari bisa membawa perubahan besar-besaran dalam diri seorang penyiat bernama VEGA. Perubahan yang mungkin sama sekali tak pernah dibayangkannya. Awalnya aku menganggap bahwa hal demikian hanya ada dalam cerita fiksi yang sifatnya rekaan, semacam khayalan yang terlalu membumbung tinggi dan hanya sesekali terjadi di dunia nyata. Tapi tak ada satupun pikiran yang kemudian memaksaku untuk berpikir dan mempercayai, bahwa apapun, bagaimanapun, dan pada siapapun, perubahan paling besar sekalipun bisa terjadi dalam jangka waktu 50 hari, dalam konteks ini adalah masa pelaksanaan KKN.

Dalam hal ini, aku tak akan menceritakan siapa dan bagaimana, atau bahkan mengapa serta bagaimana tanggapanku. Aku hanya tengah berpikir bahwa perubahan, pergantian, atau apapun namanya yang bernuansa SHIFTING tidak memerlukan terlalu banyak waktu untuk menggelar lakonnya. Sebab Tuhan memang selalu tau, dan tidak selalu menunggu. Kapanpun ia mau, segala sesuatu bisa saja terjadi. Sesuatu yang bahkan dalam pikiran manusia dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin atau sulit terjadi, bisa terjadi dengan kronologi yang amat banget singkat dan simpel. Tapi memang, tak ada yang sulit bagi Tuhan. Apapun itu. Yang sulit kadang aku saja, yang mau memercayai betapa canggih dan hebatnya Tuhan menciptakan perubahan dalam waktu sependek itu.

Aku sendiri, tidak merasakan banyak perubahan ataupun perubahan besar dalam diriku. Meski toh selama KKN aku menemnukan atmosfir yang cukup berbeda dari masa-masa sebelum KKN, semuanya teteap tak banyak berubah. Aku masihlah aku yang dulu. Meski memang ada beberapa kenangan dan proses kecil yang terjadi selama KKN, akan tetapi hal demikian tidak memberikan banyak perubahan dalam me myself. Perubahan yang paling banter, aku sudah mulai berani mbonceng orang lain saat naek sepeda motor. Hal ini sebenarnya bukan hal baru sebab aku sudah sering mbonceng Ayu saat KKN belum dimulai.Tapi yaaaa…Perubahan itu perlu diperhitungkan, sebab juga menjadi episode berpengaruh dalam kehidupanku..

Yang pasti, KKN banyak memberikan aku pelajaran bagaimana mengandalkan diri sendiri dan mengurangi ketergantungan pada bantuan dan kehadiran orang lain, apapun bentuknya itu. Semuanya memang harus aku pelajari dan aku coba, sebab siapapun, ternasuk aku, tak pernah tau apa yang akan terjadi esok hari. Jika aku tetap tak bisa mengandalkan diriku sendiri, apa kata dunia? Selain itu, aku tetaplah ITA yang dulu. Yang moody, yang suka mutung, males, yang phobia kopi dan begadang, yang sulit beradaptasi dengan orang dan keadaan baru, yang doyan makan dan hobi tidur, dan lain sebagainya. Hampir tak ada perubahan berarti. Orang-orang berpengaruhku juga tetap aja, tidak ada pergantian peran. Meski KKN banyak mengenalkanku pada orang baru yang tak kalah hebat dengan orang-orang yang sebelumnya aku kenal, akan tetapi semuanya tidak banyak memberikan perubahan. Aku tetap anak sulung yang mengaku
punya SATU kakak, tetap anak GM yang paling doyan ndolan, dan tetap seperti duluuuuu….50 hari buat aku, dalam konteks ini, kurang berhasil menciptakan perubahan berarti.

Dan satu hal lagi tentang KKN, ternyata moment yang paling melelahkan dan membosankan dalam KKN adalah membuat laporan kolektif dan mengurus administrasinya hingga tuntas dan selesai. Lebih dari sekadar ribet. Dalam hal ini memang, menyusun laporan individu bisa diselesaikan dalam waktu tidak kurang dari 2 hari, bahkan jika intens dan semua dokumen ada, 1 haripun bisa. Tapi yang namanya laporan keuangan dan laporan kolektif…OMYFUCCCCCCCCCCCCKKK..Aku tidak menyangka akan separah itu. Bobroknya organisasi di kelompokku malah mengingatkan aku pada yang namanya masa lalu kelam di dunia organisasi yang aku geluti ketika masih SMA. Entah mengapa, setelah menjadi mahasiswa dan meski aktif di sebuah organisasi, aku banyak mengutuk organisasi. Banyak faktor mungkin, tapi aku berani jamin bahwa orang organisasi tidak selalu lebih baik (meski lebih penting dan lebih berpengalaman, tampaknya) dibandimg orang yang tidak sama sekali aktif. Bukan main mutungnya aku saat melihat bahwa jabatan yang menjadi sebuah topeng yang dibuat aling-aling kebusukan. Udahlah, tak perlu di forum ini, sebelum aku keceplosan mengaku bahwa organisasi kadang menjadikan seseorang semakin bejad. Hehehehehehe. Disensor!!!

Biar suasananya enak, aku mungkin lebih baik menceritakan hal-hal yang mengasyikkan selama KKN. Sejak KKN mulai, awal Juli lalu, aku banyak melakukan touring ke berbagai daerah, dalam kesempatan dan dengan orang yang berbeda. Ini cerita mengasyikkan karena KKN berhasil menambah list tempat yang sudah kukunjungi. Hehehehehe..Touring pertama adalah bersama temen2 KKN. Ke Solo—Tawangmangu—plus ke Paris. Asyik-asyikan laaaaaaaaahhhh…Banyak hal baru yang kutemui, utamanya di Tawangmangu. Apalagi Tawangmangu sudah menjadi objek wisata yang sejak dahulu kala ingin aku kunjungi. Yang bikin seneng di Paris adalah karena momen tersebut adalah momen kedua aku bermalam di pantai itu, berbekal logistik yang cukup memadai.

Yang kedua, touring in love. Hahahahaha..Ini bahasa Hyatt. TiL ini juga berlangsung dua kali, yakni ke Kwaru dan ke Kaliadem. Karena ini bersifat pribadi, maka tak perlu ada ulasan banyak. Intine Kuaru dan Kaliadem baru aku kunjungi pertama kali pada momen ini. Jadinya cukup soswit meski aku touring ke Kaliadem ketika puasa. Di siang bolong pula. Hahahahahaha. Tapi tidak mengurangi keindahan dan romantisme. Hahaha. Pas itu aku juga sempat ketemu ma tourist asal Malaysia. Lucunya dan ini yang bikin berkesan, aku tak sama sekali mengajak tourist itu untk foto bareng. Malah dia yang mengajakku. Hahahahay.

Touring GM tentu menjadi toruing yang juga mengesankan. Meski—lagi-lagi—terlaksana ketika bulan Ramadhan dan saat aku tengah berpuasa. Rute pertama ke Magelang dan wilayah utara, ke posko temen2 GM di sna. Posko Jun, Bunda, Lila, dan Uqi. Semuanya mengensankan, kami buber dan foto-foto bareng juga di Ancol dan masing-masing posko. Kedua adalah ke wilayah Sentolo, ke posko Imam dan posko Marwan. Kami juga buber dan sempat foto2 di alun2 Wates saat tengah terjadi gempa. Juga sweeeeeeettt..Meski hanya ada sedikit personil yang terlibat dan aku lupa membawa barang ajaibku, KAMERA.

Yang terakhir mungkin adalah touring kuliner. Yayayaya, selama pelaksanaan KKN, aku banyak menjajal kuliner yang sama sekali baru buataku. Mulai dari JogChick, bakso Idola, Wadersentris, angkringan Wijilan, Bakso Kukus, angringan alun2 Wates plus prasmanan di perbatasan Yogya-Magelang. Eh ada juga yang terlupa, Kebab Turkey dan kornet. Hehehehehehehehe…. Yahhh…Meski tak ada perubahan berarti, tapi ya not bad laaaaaaaaaaaaaahhhhh…

Catatan: Sungguh malang nasib tulisanku ini. Ia terselip di flesQ beberapa pekan. Nulisnya sebelum lebaran, eh mostingnya H plus 10 lebih. Sa'ke baanget. 4give me yap...

0 comMentz: