Berpindah tempat dalam waktu beberapa lama memang cukup memberikan suasana yang berbeda. Dan kurang lebih, itulah yang aku rasakan sekarang. Setelah hampir sepekan berada di tanah kelahiran—meski masih melanglang buana ke berbagai tempat—aku mau tidak mau merasakan suasana yang cukup berbeda dengan suasana di Jogja beberapa hari/pekan yang lalu. Berbedanya di mana? Ya di banyak hal. Jika di Jogja aku disibukkan dengan berbagai urusan, mulai dari urusan jadi sopir, ngerjai laporan, atau sekadar bolak-balik makan angin, di rumah malah aku kebanyakan jobless dan TIDUR. Selain karena sempat sakit beberapa hari yang lalu, ruang gerakku biasanya terbatas ketika sudah pulang ke rumah. Minimal ya lebih sempit dibanding saat masih diYk..
Tapi aku cukup menikmati keadaan tersebut, meski tidak semuanya menyenangkan. Jadi yaaa…Banyak hal di rumah yang sebenarnya bisa dan menarik untuk dieksplorasi. Bisa bikin berpikir dan ketawa-ketawa sendiri juga. Yang pertama, adalah hal yang sedari dulu sudah ingin aku ceritain tapi selalu kepending karena alasan-alasan yang sebenarnya kurang begitu heroik dan bisa dibenarkan. Untungnya, saat kembali menjejaki tempat yang sama, Tuhan masih mempertemukan aku dengan ingatan tentang inspirasi kecil itu. Welll, that’s all about ARISAN. Sejauh ini aku belum tau, apakah arisan adalah ritual dan kebiasaan masyarakat Indonesia saja. Yang jelas sependek pengetahuanku, arisan hanya ada di Indonesia. Entah di negara atau tempat lain, aku belum begitu tahu.
Jadi, di kecamatan tetanggaku, yakni kecamatan Ganding, di ibu kota kecamatannya, tersebutlah seorang perempuan keturunan China yang menjadi motor penggerak arisan. Namanya Kristin. Kalau kau bertanya pada masyarakat Ganding dan sekitarnya, mereka pastilah faham. Bahkan jika mau dibahasakan dengan hiperbolik, Kristin adalah master of arisan. Mengapa begitu? Perempuan berkulit putih adalah penyelenggara, penanggungjawab, pokoe orang nomor satu laaaah, dalam acara arisan yang diadakan di rumahanya, tujuh hari dalam sepekan. Aku banyak mendapatkan hikayah otoritas Kristin di bidang arisan ini sebab orang tuaku sendiri kerap terlibat aktif dalam forum arisan ini. Aku lupa tiap hari apa. Intine, biasanya Bapak, setiap jam 8 pagi pada hari-hari tertentu, akan berangkat pagi-pagi ke Ganding untuk membayar arisan.
Uda tau khan, bagaimana teknik arisan? Arisan sebenarnya kayak tabungan biasa…Cuma tekniknya berbeda. Bedanyaaaa..adalah karena, jika dalam tabungan, kita menabung uang, dari waktu ke waktu, hingga pada waktu yang telah ditentukan—atau sesuai keinginan kita—tabungan itu bisa diambil. Dan kita pun bisa menikmati hasil atau total sum dari semua uang yang selama ini uda kita tabung. Bahkan kalo mungkin, juga ada bunganya. Meski tidak selalu banyak. Naaaaaaahhh…Kalo arisan, kita juga menabung, tapi menabung itu dilakukan bersama-sama dengan orang lain. Hehehehe. Akunnya ya tetep pake pribadi. Bedanya jane adalah karena dalam arisan, kita bisa mengeruk uang dalam jumlah banyak MESKI SEBELUM KITA menabung (membayar uang tiap kali periode arisan) dengan jumlah yang sesuai atau mendekati jumlah yang kita terima saat nama kita muncul dalam lotre arisan.
Loh, berarti ga fair dwonk? Tetep FAIR.. Karena uang yang kita dapatkan di awal (yang dalam jumlah banyak itu) akan kita kembalikan seiring berjalannya waktu setiap kali pelaksanaan arisan, untuk tiap periodenya. Jadi arisan lebih banyak mengandakan keberuntungan dalam segi waktu dan moment. Dan karena memakai lotre, maka cukup sulit untuk bisa membarengkan keberuntungan dengan kebutuhan. Nama kita bisa melompat dari setumpuk lotre dalam keadaan apapun, pas kita lagi ada duit, pas kita lagi mepet, atau pas ekonomi lagi so so. Semua kemungkinan itu bisa terjadi. Dan inilah yang menjadi cirikhas arisan, cirikhas yang membedakanya dari ritual2 lain, semisa menabung dan lain sebagainya. Adapun kelebihan arisan, yang membuatnya banyak dilirik orang –MUNGKIN—adalah karena arisan mengajarkan manusia untuk RAJIN DAN DISIPLIN MENABUNG. Sebab itulah, banyak orang—termasuk orang tuaku sendiri—yang menganggarkan uang arisan untuk membeli atau membiayai sesuatu dengan budget yang cukup besar.
Sayangnya memang, banyak orang yang belum bisa sepenunya rajin dan disiplin untuk menabung. Contohnya begini, jika si A sudah mendapatkan keberuntungan dalam lotre di awal-awa masa arisan, maka ia bisa saja menjadi EMOH dan males untuk kontinyu membayar uangnya dalam setiap periode arisan. Ya,,,si A khan uda dapet uang banyak di awal periode tanpa harus menabung banyak uang terlebih dahulu, keadaan ini akan sangat supporting untuk membuatnya ogah-ogahan dan gamau konsisten untuk selalu hadir dan membayar uang arisan. Keadaan akan berbanding terbalik dengan si B, yang tidak kunjung mendapatkan keberuntungan. Namanya tidak juga terbaca dalam lembar yang melompat dari setumpuk lotre. Dalam kasus ini, si B bisa dipastikan akan selalu hadir dan membayar uang arisan. Dua ilustrasi ini hanyalah sekadar …mmmm….apa yaaaaa…namanya…contoh dari kemungkinan terburuk dan kekurangan dari sistem arisan.
Kembali ke Kristin, peranakan China ini memiliki kharisma dan bodyguard yang cukup solid di mana-mana. Terbesar dan tersebar lah, istilahnya. Kristin tidak sembarangan memilih orang yang akan ikut aktif dalam empire arisannya. Jika bukan orang yang benar-benar dia percaya akan konsisten dalam sistem ini, Kristin, kabarnya akan menolak. Dan jika anggota yang coba-coba ngeyel, maka Kristin pun tidak akan tinggal diam. Untuk urusan admnnistrasi ini, Kristin memang memungut iuran dari semua anggota yang masuk dalam sistem arisannya. Aku pikir, uang segitu sangatlah pantas jika dibandingkan dengan kredibilitas dan kehebatan Kristin. Arisan yang digawanginya pasti selalu sukses, sebab ia memang tidak sembarangan pilih orang. Dalam artian, sangat kecil kemungkinan, akan ada orang yang berani ngeyel padanya. Hohoho. Begetolah adanya. Dalam persoalan Gender, Kristin adalah salah seorang ikonnya, khususnya di wilayahku.
Kristin adalah salah seorang dari pernakan China yang banyak ditemui di negeri ini. selain idungnya yang mancung dan kulitnya yang putih, satu hal yang membuatku berdecak dari orang China kebanyakan adalah profesionalisme dan ketekunannya. Tak heran dan tak salah memang, jika mereka menguasai ekonomi makro di Indonesia. Sedangkan orang pribumi, aku misalnya? Hohohohoho…Masih jaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuhhhhhhhhh.....
0 comMentz:
Posting Komentar