Facebook? Siapa yang ndak tau facebook hare gene? He…tetep aja pasti ada yang dak tau..facebook tu semacam program online jejaring sosial sesuai dengan maskotnya, “help you connect with people”. Konon karena manusia adalah mahluk sosial yag dak bisa hidup sendirian, maka segala sesuatu yang berkenaan dengan koneksi with other people akan menjadi komoditi yang menggiurkan. Banyak kenalan khan jadi banyak jaringan, banyak teman jadi banyak rejeki, meski kadang banyak kawan malah nambah masalah baru. Hehehe. Ya begetolah. Selalu ada dualisme yang saling tarik menarik dalam hampir setiap persoalan, meski tidak semua hal yang memiliki dualisme itu bisa diselesaikan dengan teori postivistik. Loh, koq nyampe sini?
Gni dech, biar dak digresi, jadi facebook tu adalah sebuah situs yang diuncurkan tahun 2006, kabarnya…Namun demamnya buat aku pribadi baru keroso pas tahun 2009 kemaren. Aku dak tau jelasnya kapan. Tapi aku masih inget siapa yang mengenalkanku dengan facebook. Orang tu namanya Irfan, tapi aku biasa memanggilnya dengan Lora Irfan. Salah satu temen dunia maya sich, sebab aku dak pernah kopi darat ma dia. Ra Irfan waktu itu kenalan viaemail ma aku (setelah sebelumnya sama-sama aktif di Hi5) dan nanya, apa aku uda punya fesbuk. Iseng aku coba daftar, dan ternyata aplikasinya dak sulit-sulit amat. OTODIDAK ajah aku bisa, meski banyak fitur yang dak bisa aku jangkau dengan keterbatasan ilmuku saat itu..
Jadi sebelumnya, aku uda sempet punya friendster dan hi5. Kalo yang friendster, mungkin aku bikinnya alasan gengsi aja. Misale temen nanya alamat fsku dan aku masih oneng dan tak punya jawaban, khan malu-maluin banget tuch. Jadi aku paksain juga buat meski aku dak pernah ngupdate dan kemudian dak punya minat sama sekali untuk menelusuri aplikasi dan fitur-fitur fs. Dak tau juga napa, mungkin saat itu aku lagi ga mud untk mencoba hal-hal baru atau alasan males aja. Yang jelas, aku dak tau keberlangsungan nasib fsku. Nah, kalo yang hi5, aku juga kurang tau sapa yang ngajak aku. Aku hanya inget kalo alamat email patenku masuk dalam list alumni pondok yang selalu dapet update berita di pondokku. Dari itu kayaknya ada orang pondok yang ngajak aku gabung di hi5. Ok, aku gabung ajah…dan sempet aktif meski ga sedemam fb.
Awal punya fb, aku keren-kerenan, karena tmen2ku banyak yang masih oneng dan bahkan dak tau apa itu fb. Aku jadi rajin ke warnet perpus untuk ngutek2 fbku. Perlahan aku menyimpulkan teori-teori aplikasi yang kubuat dan kugunakan sendiri. Lucu ajah kalo inget. Kemudian, anak kostku yang jurusan informatika juga punya, aku kemudian ngajak temen2 lain untuk ngikut, dan akhirnya aku sekarang uda punya banyaaaaaaaaak banget temen di fb. Sayang, aku hanya kenal segelintir dari tujuh ratusan temenku itu…
Lambat laun, aku mulai berusaha mendapatkan fitur pribadi yang bisa aku tampilkan dalam fbku…hasilnya adalah beberapa prinsip yang sebenernya ga ada alasan laen keculai karena aku ingin tampil beda..Beberapa prinsip itu adalah..
• Ga akan ngubah foto profil. Bukan karena itu adalah foto tercantik yang aku punya atau karena posisina yang hanya keliatan mata ma idung kalo dikecilin, tapi karena aku suka konsistensi. Di fb kasih yang ini, di hi5 dan di blog sama. Hehehe. Lebay.
• Meng-confirm semua orang yang nge-add. Kasian ajah, masa mahluk sosial tega meng-ignore tawaran teman.
• Tidak nge-add orang yang ndak dikenal, kecuali karena dia adalah temennya teman, dan paling sering adalah pacarnya temen atau pacarnya saudara. Kalo selebriti, aku emang nge-add duluan lah. Ga tau napa, kalo nge-add orang bahkan ma orang yang telah kenal tapi dak gitu akrab dan gak ingin akrab, aku biasanya ngerasa gengsi gitu. hehehe
• Menerima ajakan kuis atau grup apapun biar kolomku dak penuh-penuh amat, sedangkan aku paling dak bisa untuk meng-ignore. Kasian yang nawari uda buang-buang sejumlah KB-nya untuk mengajakku.
• Nge-add suggestion friend asal dak butuh perjuangan lama alias dak banyak proses yang harus aku jalani..
So far, aku enak-enak aja ngejalani aturan yang aku buat sendiri itu. Kalo masalah komen dan status, aku sesuain dengan suasana hati ajah, adaptatif, namun tetap harus menjadi diri sendiri. Ga pake sok-sokan apalah gitu.
Facebook-an kemudian tambah bikin nyaman karena aku uda dapet ilmu macem-macem dari temen. Ilmu ngetag, ilmu share note, ilmu uplad foto, dll. Aku memang suka nyobain hal-hal baru sich, biasanya dengan alasan tantangan dan agar mengetahui apa yang sudah diketahui banyak orang dan gak terlalu oon gitu. He. Apalagi yang ikutan malah tambah rame. Temen2 kelas, anak-anak kos, saudara-teman di Madura, temen-temen pondok dulu, dll..sayang aku masih dak punya satu akses pun ke temen Pare. Hmmm…
Demamku ke facebook juga fluktuatif sich, kadang aku gandrung banget tapi kadang males banget. Tapi kebanyakan semangatanya kalo uda fb-an. Apalagi gratisan. Hehe. Yang jelas aku kadang buka fb hanya ingin tau ada apa aja di homeku. Sebab aku kadang mikir bahwa setiap orang yang kita kenal tu pasti ngasih pelajaran, apapun itu. Jadi dengan membaca info, status-status, komen2, catatan-catatan, aku juga bisa tau banyak hal. Tahu bahasa-bahasa baru yang kemudian aku telusuri, mencoba nebak karakter seseorang dan mencocokkannya dengan apa yang aku ketahui tentang drinya (khsus bagi yang kenal), dan tentunya mengetahui apakah kbar terbaru hari ini atau detik ini. Lagi-lagi aku paling anti dibilang ketinggalan jaman, meski aku juga luar biasa males baca koran atau sekadar nonton tipi.
Belakangan aku ngeroso fb juga bikin bosen. Saat aku, yang mengaku mahluk sosial harus chat ga penting dengan orang yang ga aku kenal, harus menanggapi komentar dari orang yang dak aku kenal, dan satu lagi..karena ada banyak nomor baru yang masuk ke hpku karena aku dak tau bahwa nomor hp yang kutaruh dalam form pendaftaran itu invisible. Aku akhirnya sempet nonaktifin SIMku dan mengganti nomor hp yang aku taruh di info jadi xxx terakhirnya. Kalo yang ngubungi serius mau kenalan dan bagi pengalaman sich gpp, yang banyak malah cuma iseng-iseng mau ngabisin gratisan dan maunya bikin orang lain bingung. He, jadi ngomel.
Tapi kalopun uda bosen, aku biasanya balek lagi ke fb. Belakangan aku juga nyadar bahwa fb dpat merepresentasikan sisi lain dalam kehidupan seseorang. Jadi misalane aku kenal dengan seseorang yang kayaknya seriuuuuuuuuuuuuus banget jalanin hidup, e ternyata dia juga luar biasa humoris, gitu. Jadi aku merasa banyak belajar lah, dari tulisan-tulisan yang aku baca. Yang paling penting juga adalah karena aku bisa tetep in touch dengan temen-temenku yang berjauh-jauhan dan uda lama ga kontak-kontakan. Nambah temen baru sich masih sedikit, bukan karena aku selektif ato neko2, tapi lebih karena aku selalu berpikir pragmatis dan sok individualis dalam masalah ne. Tapi ya itu, aku mud-mudan. Kadang enak dapet kenalan baru dan kadang ngga.
Banyak cerita lah, dari fb on page. Yang paling unforgatable barangkali adalah saat aku ultah kemaren. Eh ternyata banyak yang ngasih ucapan selamat di fb. Kerosone laen emang, soale selama ini ucapan selamat ultah biasane via lisan ato hp. Jadi ne the first moment. Tapi sebenere aku ingin nulis catatn ini lebih karena aku ingin menulis tentang fb ofpage. Dan perlu ditegaskan kembali, aku berbicara dalam konteks model of, bukan model for. Heheh. Ini hasil kuliahnya Pak Soehadha (semoga aku bisa lulus MK ini, apapun nilainya)..
Mmmm, aku ingin bilang bahwa kehadiran fb sebagai sebuah komoditi juga kemudian memunculkan produksi komoditas residu. Contoh paling konkret, banyak temenku yang kemudian fb-an pake phone. Bahkan ada yang khusus beli hpe baru untuk keperluan fb. Otomatis, budget untuk pulsa meningkat dwonk. Buku-buku yang juga memuat tulisan dan cara-cara aplikasi fb juga semakin menjamur bersama perusahaan telepon seluler maupun SIMcard yang gencar-gencaran mempromosikan produk yang mensupport fb. Dan aku? Alhamdulillah, aku cuma terlibat dalam proses peningkatan intensitas ol by paid untuk keperluan ol.
Nah, sebuah cerita kemudian brgulir dari sini. Sebagai anak yang uda kuliah, aku Alhamdulillah dapat banyak fasilitas free untuk fb-an. Banyak tempat, di PKSI dan syariah pake biibii, di warner perpus, di ircor, di godam, dan yang terbaru adalah di labfak. Banyak kenangan yang tercatat di situ, saat aku tengah menjelajah dunia maya dengan antrian, dengan tempat duduk yang terbatas, dengan waktu yang sangat limit, dan dengan koneksi yang kadang minta ampun lama plus udara malam dengan dengungan nyamuk. Tapi ya itulah, by paid ajah kadang ada dak enaknya, masa yang free dak mau sama sekali menderita? Heheh…Aku dak tau paling sering nongkrong di mana. Antara di PKSI dan warnet perpus. Tapi sekarnag yang palig sering adalah di lab fak, soale aku kenal operatore sehingga kalo dia mau keluar, aku bisa jadi operator baru, dadakan, dan tanpa SK. Komplit ILEGAL.
Di PKSI merupakan tempat yang paling representatif untuk kencan ma biibii. Kalu mujur, aku bisa duduk manis dengan posisi yang enak plus deket ma tempet colokin charger. Aku bisa mpe seharian di situ kalo lagi free. Namun kedaan tidak berlangsung lama. Menurut keterangan beberapa orang, pada suatu hari, saat aku tengah tidak berada di TKP, ada razia nonformal dari pihak rektorat terhadap mahasiswa yang tengah ngeceng pake laptop di PKSI. Razia nonformal tersebut kemudian mengetengahkan fenomen bahwa SEMBILAN PULUH SEMBILAN PERSEN MAHASISWA UIN YANG TENGAH OL LAGI FB-AN!! Barangkali karena beberapa alasan yang tidak aku tahu namun bisa dipertanggungjawabkan dan sangat bisa aku perkirakan, pihak PKSI dan atau rektorat kemudian mengadakan follow up setelah razia nonformal yang sok kayak sidaknya Ayin itu. Hehehe. Dan akibatnya, sejak beberapa bulan yang lalu (ga tau pasnya), fb hanya bisa dioperasikan setelah jam 13.00
Ada bahagia dan dan senengnya juga. Nyampur aduklah jadi satu. Bahagia karena aku bisa terhindar dari demam fb yang begitu hebat (sebab saat itu aku uda tejangkiti virusnya), dan dak senengnya karena aku ngebayangin aku bakal sulit dapat kesempatan fb-an karena jadwal kuliahku juga ga supporting. Tapi betatapun dualisme itu ada, toh akhirnya tidak berpengaruh sama sekali. THE LAW IS RATIFIED LEGALLY. Meski konsekuensinya, setelah jam satu, jaringan bisa jalan kayak siput yang lagi menggotong bangkai lumba-lumba. Lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget. Bikin BETE dan akhirnya aku keseringan emoh bawa biibii ke kampus. Mending dia istirahat di kos setelah aku ajak begadang sedang aku tertidur pulas. Kasian emang, sama biibii. Love you, biibii…
Tapi aku juga ternyata masih safed by the condition. Di semester ini, aku ambil MK PPM yang mengharuskan mahasiswa dan dosen mengadakan tatap muka di lab fakulitas. Dan jadwalnya pun representatif. Jam 12.30, dosennya datang telat, jadi nyampe lab, aku sudah bisa fb-an setelah nunggu barang lima hingga sepuluh menit. Begitulah, rutinitas setiap Rabu siang itu berjalan sangat menyenangkan…meski aku juga kadang ga dapet kursi yang enak dan dak bisa leluasa fb-an karena satu komputer untuk dua orang. Yang paling disayangkan adalah karena aku kemudian dak fokus ma kuliah yang disampaikan. Tak ayal ketika ujian, aku oon sendirian.
Paling tidak sepekan sekali, aku sudah bisa dipastikan akan mengupdate fbku. Lagian dosen mata kuliah ini nyantai banget…terlalu nyantai bahkan. Jadi, dak ada tuch, ceritanya dia marah karena kami pada sibuk browsing dan fbing pas kuliah beliau. Di antara temen2ku bahkan ada yang keseringan mojok liat bf-bf gitu pas kuliah ini. Tapi koq teteeeep aja calmdown. Kami malah tambah penak di keadaan itu. Hehehe. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ah lebay, jadi karena aku uda mengakhiri kembara semester lima ne, bisa dipastikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu akan berakhir juga. Ga akan ada ceritanya aku yang semangat banget jalan berangkat ngampus di siang bolong dengan terik maksimal hanya demi dapet t4 yang representatif, kenangan chatting ma temen sekelas yang juga ada dalam satu ruangan, chat ma temen2 fb, chat ma temen ym (seingatku cuma pernah ma cacak), promosi blogku dengan gaya yang pwoooooooool lebay, dan kenangan-kenangan lain
Sebab keadaannya sudah berbeda. Dan lagi-lagi aku merasa safed by the condition. Kemaren pas tanggal 12 Jan, satu hari sebelum semua ujianku kelar, aku s4 nongkrong agak lama di labfak. Dak tau kalo sebenere aku harus beruji, sebab aku nyangka ne take home ansich. Ternyata masih ada pretending-pretendingnya. Hfh..Tak pelak aku telat ma soulamteku, unyil dan ayu. Tapi aku bahagia juga karena lumanya leluasa fb-an sebelum tu..pas itu mas Agus lagi mau keluar, jadi aku sok jadi penggantinya dia di meja dan kursi panas itu. Aku keburu banget ngerjain soal mpe ga konsen dengan yang aku tulis. Kasian fbku masih terbuka di sana belum tak sign out, takut ada tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. Aku sengaja dak sign out karena aku pikir, aku ke lantai satu cuma akan nyetor tugas dan neken. Ternyata malah lebih dari itu. Hf. Untung ada potlot pinjeman Alwi dan pulpen pinjaman Unyil. Lha tas ma jaketku masih tak tinggal di lantai 2. Payah emang.
Dengan penuh perjuangan dan dalam keadaan ngos-ngosan, aku sampai di lantai 2. Untung banget dompetku s4 tak bawa sebelum aku meluncur ke bawah. Dan hm…ternyata fbku uda da yang nutup dan buka milik dia sendiri. Aku dak tau siapa, sebab pas aku datang, kursi itu sudah kosong, aku cepet sign out fb orang itu dan coba buka fbku. Namun, tahukah kamu, apa yang kemudian terjadi? Aku dak bisa buka fbku lagi. Aku dak faham, tapi ternyata di situ terpampang jelas bahwa FB dan YOYTUBE baru online jam 15.00. dan waktu itu masih belum genap jam 2. Hffffff….Benerkah?
Terlepas dari tendensi pribadi yang menolak habis-habisan keputusan sepihak itu, (sepihakkah? Hehe..perasaan tu emang wewenang rektorat dech…), sebenere keputusan ne sangat beralasan. Apologinya gini, fb khan cuma jejaring sosial dan youtube tu situs entertainment, jadi kayaknya penggunaan dua situs ini emang harus diminimalisasi, biar mahasiswa dak kebablasan terus lupa ma tugas akademiknya karena terlalu asyik dengan dunia hiburan. Dunia hiburan ya emang diperlukan, tapi kalo mpe ngambil porsi hal lain yang lebih penting, gimana dwonk? Ok dech kalo, gitu, aku dukung keputusan rektorat dan atau PKSI atas keputusan itu…Hhuhuhu..Meski,
Dan epilog tulisan ini adalah bahwa…Setiap keputusan, tindakan, bahkan gerak hati yang kita lakukan dan kita rasa, pasti punya alasan tersendiri…Jadi dak usah terlalu diherani. Sebab orla bisa aja punya pola pikir yang berbeda dengan kita. Gitu..Wah, gatau lah ne tulisan nyambung apa nda…
0 comMentz:
Posting Komentar