RSS

Kamis, 25 Desember 2008

Buku; Jauh nan Menjauh dariku

Banyak orang yang mungkin merasakan serupa denganku; Penat. Masa-masa menjelang UAS identik dengan segepok tugas yang harus diselesaikan dan beberapa materi yang harus dikuasai. Dan untuk mahasiswa semester bawah sepertiku, yang masih terikat dengan 24 SKS dengan 12 MK, hal itu agaknya tak bisa dikompromikan lagi..Lelah memang, namun akan ada senyum yang menungguku di akhir perjalanan; apapun oleh-oleh yang nanti akan aku bawa.
Dunia akademisi bagiku adalah dunia yang cukup menyenangkan, meski tak jarang membosankan. Alasan yang paling kuat adalah karena model balajar yang paling efektif bagiku adalah mendengarkan, dan diskusi. Cara ini cukup menyelamatkanku sebagai seorang yang jauh dan menjauh dari buku. Minimal agar tidak terlalu ketinggalan informasi karena malas membaca, aku bisa menggantinya dengan memberikan perhatian penuh saat di kelas.
Namun semuanya tak segampang yang aku kira. Jauh dari buku ternyata menyulut inferioritasku pada banyak momen. Aku merasa terpojok dan kerdil sekali jika mengingat bahwa jumlah buku yang aku baca tidak pernah memenuhi standar buku yang harus dikonsumsi seorang akademisi. Sudah banyak motivasi yang menyalakan semangat padamku untuk membaca buku, sudah banyak orang yang menjadi inspirasiku untuk menekuni dan berlama-lama di depan buku, namun perubahan besar-besaran itu tak kunjung tiba.
Dalam diam aku hanya berharap, kelak akan ada suatu kejadian yang membuatku tidak bisa terpisah sedetikpn dari buku. Aku tidak akan menganggapnya utopis hanya karena usiaku yang telah jauh dari usia belajar dan membiasakan sesuatu. Yang aku tahu dan aku yakini sepenuhnya saat ini adalah aku harus berusaha sebisaku agar momen terpenting dalam hidupa itu akan secepatnya datang...Dan aku tidak akan merasa rendah diri lagi karea terlalu jauh dan menjauh dari buku..
Restui inginku, Tuhan...